Kalvin Philips Bermain Cemerlang, Inggris Jinakkan Kroasia 1-0

Raheem Sterling menjadi man of the match pada laga Inggris vs Kroasia berkat gol semata wayangnya pada menit ke-57. Akan tetapi bagi penulis Kalvin Philips adalah pemain terbaik berkat determinasi dan kepiawaiannya menjaga dan mengalirkan bola di lini tengah kesebelasan Inggris.

Kalvin Philips juga sukses mematikan playmaker Kroasia, Luca Modric yang menjadi "roh permainan" Kroasia dan juga merusak gelandang bertahan Marcelo Brozovic, bintang Inter Milan yang menjadi "roh penjaga" Kroasia.

Bersama duet gelandang pivotnya, Declan Rice, penampilan duet ini semakin menonjol ketika membangun serangan karena dua wingback Inggris "bermain seadanya." 

Padahal dua winger Inggris, Sterling di kiri dan Foden di kanan bermain gemilang untuk mengacak-acak pertahanan Kroasia. Namun semuanya menjadi percuma karena tidak mendapat dukungan dari wingback, terutama dari Kyle Walker yang bertugas sebagai wingback kanan.

Lini pertahanan Kroasia yang dijaga bintang Atletico Madrid, Sime Vrsaljko, Domagoj Vida, Duje Caleta-Car dan Josko Gvardiol sendiri bermain sangat rapi untuk menutup setiap pergerakan dari gelandang serang Inggris. 

Jadi Inggris butuh dukungan pergerakan dari kedua wingback untuk memanfaatkan sisi lebar lapangan, agar fullback Kroasia terpancing untuk menjaga mereka. Dengan demikian ada celah terbuka antara fullback dan bek tengah yang bisa dimanfaatkan Sterling, Foden maupun Mount.

Di babak pertama beberapa kali Mason Mount bergerak ke sisi lebar lapangan untuk membuka celah. Kombinasi Mount-Sterling dan Foden yang cantik kemudian membahayakan pertahanan Kroasia.

Walaupun baru pertama kalinya bertanding dalam turnamen besar tapi Kalvin Philips terlihat begitu pede. Ia kemudian mengisi tempat yang ditinggalkan Mount yang sering bergerak melebar tadi. Sebuah tendangan keras Kalvin nyaris saja membobol gawang Kroasia. Akan tetapi kiper Dominik Livakovic yang bermain baik masih mampu menepisnya.

Luca Modric vs Kalvin Philips, sumber : detik.net.id

Di babak pertama pertandingan berjalan datar saja, dan tak banyak peluang besar yang didapat oleh kedua kesebelasan. Peluang Inggris hanya dua saja yaitu sebuah tendangan Foden di menit ke-6 yang mengenai mistar. 

Satunya lagi peluang Inggris berasal dari tendangan keras Philips tadi. Sedangkan Kroasia sama sekali tidak mendapatkan peluang besar. Di babak pertama Inggris mendominasi penguasaan bola hingga mencapai 60%.