Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Alisson Perpanjang Napas Liverpool!

17 Mei 2021   16:35 Diperbarui: 18 Mei 2021   23:38 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemain Liverpool setelah Alisson mencetak gol, sumber : https://cdns.klimg.com/

Ketika akhirnya Robson-Kanu terlepas dari perangkap offside, maka iapun langsung berhadapan dengan Alisson, yang kemudian berhasil diperdayainya. Philips yang mencoba memotong bola, ternyata masih kalah cepat juga. WBA 1, Liverpool o.

Hal ini sendiri beberapa kali terjadi, terutama dari sisi kiri yang dijaga Robertson. Setidaknya dua kali Trent Alexander-Arnold yang bermain gemilang, berhasil mengamankan bola yang lolos dari pos yang dijaga Robertson tadi.

Buruknya koordinasi pertahanan Liverpool menambah situasi semakin rumit. Selalu saja ada celah di antara Fabinho dan duet Phillips - Rhys Williams, dan sisi kiri (yang seharusnya diamankan Curtis Jones) kala Robertson naik membantu serangan. Sementara di sisi kanan, Thiago dan Trent Alexander-Arnold yang punya kecepatan selalu bisa mengamakan posnya.

Duet Phillips - Rhys Williams sendiri sering terpancing naik untuk membantu serangan. Untungnya Fabinho sering mengalah untuk lebih mundur ke belakang. Liverpool jelas kehilangan sosok sang kapten Jordan Henderson dan juga James Milner yang rajin "berteriak" untuk mengatur posisi rekan-rekannya.

Fabinho memang seorang pekerja keras, tapi sayangnya ia bukan seorang "komandan" yang harus sering mengingatkan rekan-rekannya agar mereka jangan sampai out of position. Apalagi kala berhadapan dengan tim-tim yang mengandalkan direct ball, kick and rush, dimana bola dikirim dari belakang langsung menuju celah-celah tadi. Gol Robson-Kanu itu adalah "contoh barangnya."

Walaupun musim kompetisi masih berlangsung, tapi WBA sendiri sudah dipastikan akan terdegradasi musim depan. Namun demikian anak-anak WBA ini tetap bertarung dengan semangat tinggi bak menghadapi final Piala FA!

Inilah enaknya menonton Liga Inggris. Bukannya "membawa sapu tangan sembari memutar lagu, Sakitnya tuh di sini," anak-anak WBA justru bernafsu untuk menggagalkan rencana Liverpool untuk bermain di Liga Champion musim depan. Pemain Liverpool jelas tertekan dan depresi karena WBA tidak pernah membiarkan Liverpool bisa mengembangkan permainan mereka.

Alih-alih bisa menang, Liverpool kini justru tertinggal dari WBA. Padahal hasil seri saja sudah membuat Liverpool akan terlempar dari posisi empat besar. Walaupun kemarin itu MU memberi "hadiah" kepada Leicester agar Liverpool semakin terpuruk, tapi Arsenal kemudian datang memberi "bantuan pernapasan" agar Liverpool bisa mengejar dan melewati Chelsea. Tanpa kemenangan atas WBA, maka bantuan dari Arsenal tadi akan sia-sia juga akhirnya.

Untunglah Salah dan Mane kali ini mau mengesampingkan perseteruan diantara mereka berdua. Pada menit ke-33 Liverpool akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat aksi Salah. Tembakan melengkung yang dilepas Salah hasil umpan cantik dari Mane tak mampu dijangkau Sam Johnstone.

Dua menit kemudian Liverpool nyaris saja menambah gol. Tembakan keras Roberto Firmino dari dalam kotak penalti masih membentur tiang gawang. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.

Selepas turun minum pemain Liverpool semakin bernafsu untuk menambah gol lagi. Sebuah gol dari Mane empat menit berselang turun minum akhirnya dibatalkan pengadil karena Mane sudah lebih dulu berdiri dalam posisi offside. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun