Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Syahwat Politik Dalam Polemik Minol Indonesia

7 Maret 2021   01:40 Diperbarui: 8 Maret 2021   20:24 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Minol PT Delta Djakarta Tbk, sumber : cnbcindonesia.com

Perpres Nom0r 10 Tahun 2021 tentang bidang usaha Penanaman Modal yang membuka pintu investasi untuk industri minol (minuman beralkohol) khusus di-empat wilayah di Indonesia kemudian menuai polemik berkepanjangan.

Kebetulan sebagian dari warga +62 ini adalah kaum "lemah jiwa," fakir nalar tersebab miskin literasi. Membaca buku saja tidak pernah sampai selesai, tapi sering memberi penilaian atas sebuah buku hanya dengan melihat sampulnya saja.

Ibarat bersekolah, mereka ini hanya sampai di gerbang saja. Tidak ikut masuk ke dalam kelas untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang menjadi esensi dari bersekolah itu.

Akibatnya gampang ditebak. Mereka ini kemudian gampang terhanyut dalam narasi yang digaungkan oleh bani pembuat gaduh yang tak kuasa menahan syahwat politiknya itu.

Dalil yang selalu digaungkan terkait Perpres Nom0r 10 Tahun 2021 ini adalah bahwa generasi muda nantinya akan hancur karena mabok miras. Selain itu, miras juga bertentangan dengan ajaran agama. Sebenarnya bukan hanya miras saja, korupsi, menipu, mengkafir-kafirkan orang, merisak, menghina orang lain, juga termasuk bertentangan dengan ajaran agama. "Tuhan tidak suka."

Bodoh dan dungu juga bertentangan dengan ajaran agama. Sebab ada tertulis, "Tuntutlah ilmu walau ke negeri China, sesungguhnya menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim." (Diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, No. 1612)

Padahal Indonesia sudah lama punya industri minol (bir) yang termasuk lumayan beken yaitu PT Delta Djakarta Tbk dan PT Multi Bintang Tbk.

PT Delta Djakarta Tbk yang sebagian sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta ini, memproduksi Anker bir, dan bir merek impor seperti San Miguel dan Carlsberg. Sedangkan PT Multi Bintang Tbk memproduksi merek Bir Bintang, Greend Sand dan merek impor, Heineken.

PT Delta Djakarta Tbk dan PT Multi Bintang Tbk ini memberikan pemasukan cukup besar bagi negara lewat cukai miras dan pajak lainnya. Secara khusus PT Delta Djakarta Tbk juga memberi cuan banyak kepada Pemprov DKI Jakarta lewat naiknya nilai saham PT Delta Djakarta Tbk ini.

Selain itu kehadiran pabrik bir lokal ini tentunya berperan besar juga dalam mengurangi devisa keluar lewat impor bir bagi kebutuhan bir di tanah air.

Sejak lama juga Bir Bintang dan Anker ini bertarung sengit untuk memperebutkan pasar bir tanah air. Mulai dari bar-bar di hotel berbintang lima, hingga cafe remang-remang di sepanjang Northbeach (kawasan Pantura) maupun di riverside (pinggiran kali) arah ke Bogor Highhills (kawasan Puncak)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun