Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siti Zubaidah (Bagian 4)

13 Februari 2021   18:15 Diperbarui: 13 Februari 2021   18:24 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpisah dengan Clara memberikan satu pelajaran penting yang tidak pernah dibayangkan oleh Henry sebelumnya, yaitu perasaan bersalah! Henry akan menanggungnya untuk seumur hidupnya! 

Bukan kepada Clara saja, tetapi juga untuk keinginan papa dan mamanya, om dan tantenya dan tentu saja Rina, sepupunya. Tetapi dia sudah siap untuk menanggung "karma" demi cita-cita dan cintanya itu. keberhasilan selalunya membutuhkan pengorbanan. No pain no gain.

Henry lalu memutuskan pindah ke Batam, mengikuti ajakan temannya yang sudah mulai sukses dengan bisnis komputernya di sana. Di Batam, Henry juga mempunyai seorang teman yang juga adalah seniornya dulu di fakultas Kedokteran. Sang senior menawarkan Henry untuk membantunya sebagai Dokter Jaga di salah satu kliniknya.

 

Batam memang sangat pas bagi Henry. Kini hidupnya jauh berubah. Henry terlihat lebih santai karena jauh dari segala tekanan psikis. Batam "menjauhkannya" dari Medan dan semakin "mendekatkannya" ke Semenanjung Malaya...

Pertemuan Henry dan Siti terakhir ketika Siti akan kembali ke Malaysia, menjadi momen paling penting bagi perjalanan hidup Henry dan Siti. Apalagi masalah Henry dengan Clara telah selesai. Henry lalu mengungkapkan isi hatinya dengan bebas tanpa ada rasa takut lagi. Pucuk dicinta ulam tiba. Gayung pun bersambut. Siti menyambut cintanya dengan tangan terbuka kaki terkatup.... Alamak!

***

Empat bulan berada di Batam, Henry lalu memutuskan untuk mengunjungi Siti yang bekerja di Kilinik Kesihatan Padang Rengas, Kuala Kangsar Kerajaan Perak.

Lepas dari Singapura, dia naik bas express ke Kuala Kangsar. Perjalanannya senang saja dengan bas yang sangat selesa melewati lebuh raya yang sangat mulus tersebut. Ketika Henry tiba di Kuala Kangsar, Siti telah menunggunya dengan motosikal-nya.

Seminggu bersama Siti di Kuala Kangsar merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan bagi Henry, karena itu merupakan holiday pertamanya sebagai manusia!

Dia kini merasa sudah menjadi manusia normal dan sempurna seutuhnya, bukan lagi bagian dari keluarga Flinstone yang hidup pada zaman Batu modern!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun