Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Balapan Gila, Hamilton Pecahkan Rekor di Silverstone!

5 Agustus 2020   13:50 Diperbarui: 6 Agustus 2020   15:43 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ban depan kiri Hamilton pecah, sumber : https://www.formula1.com/content/dam/fom-website/sutton/2020/GreatBritain/Sunday/1263408899.jpg.transform/9col/image.jpg

Balapan seri ke-4 F1 yang berlangsung di sirkuit Silverstone Minggu kemarin mungkin adalah salah satu balapan paling gila yang pernah berlangsung selama ini karena penuh drama dan air mata.

Pada balapan kali ini banyak pebalap yang harus patah hati, diputus pas lagi sayang-sayangnya karena pecahnya ban, yang sialnya justru terjadi menjelang akhir balapan.

Dua pebalap Mercedes, Hamilton dan Bottas kompakan pecah ban jelang akhir balapan. Bottas mengalaminya tiga lap sebelum finish. Dengan tertatih-tatih Bottas kemudian memaksakan diri untuk masuk pit. Posisinya seketika melorot dari posisi dua hingga ke posisi dua belas, dan tak mendapat poin.

Hamilton justru mengalaminya di lap terakhir. Jantungnya nyaris copot ketika mendengar lewat radio kalau Verstappen sedang kesetanan mengejarnya dari belakang.

Mengandalkan tiga roda (bukan semen) minus roda depan kiri yang pecah, Hamilton dipaksa untuk mengeluarkan segala jurus ilmu yang dimilikinya agar mampu menuntun mobilnya melewati chicane, sebuah tikungan berbentuk huruf "S" menjelang straight garis finish.

Menghadapi chicane Ini ibarat "memeluk mobil simalakama. Dipeluk mati bini, tak dipeluk mati selingkuhan!"

Menjelang chicane, Hamilton hanya punya dua opsi. Pertama, melambat agar mobilnya bisa stabil di tikungan. Namun dengan risiko akan dilewati Verstappen persis beberapa meter menjelang garis finish. Tetapi Hamilton setidaknya masih bisa podium dua.

Kedua, tetap melajukan mobil seperti biasa. Risikonya adalah velg kiri depan pasti akan menyentuh aspal ketika mobil berbelok tajam ke kanan. Risiko terburuk, ban copot dari velg, dan velg langsung bersentuhan dengan aspal!

Sayap depan, samping dan suspensi bisa rusak, membuat mobil berhenti total, dan Hamilton tentu tidak mendapat nilai sama sekali.

Rupanya Hamilton termasuk kategori "orang gila!" Ia mengambil opsi kedua dan memaksakan mobilnya melaju di chicane tersebut. Namun ia beruntung, ban Pirelli itu tidak copot dari velgnya,walaupun sebagian dari velg itu bergesekan dengan aspal sirkuit.

Untunglah garis finis sudah di depan mata dan Hamilton tiba lima detik di depan Verstappen. Seandainya garis finish dimundurkan 500 meter, maka Verstappen yang juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun