Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

The Long and Winding Road, Kisah Perjalanan MU Musim Ini

27 Juli 2020   19:03 Diperbarui: 27 Juli 2020   19:13 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Manchester United, sumber : https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/08/06/c78722ab-0e0e-4f0c-8416-d1daa395f072_169.jpeg?w=700&q=80

Odion Ighalo sendiri dipinjam dari klub Shanghai Shenhua, membuat MU terkesan seperti klub yang sedang putus asa, dan menjadi bahan tertawaan. Soalnya Ighalo ini seperti "motcin" (motor China) rasa Harley Davidson.

Soale, Liga China itu kan kelasnya seperti Liga Championship atau masih di bawahnya lagi. Trus, kalau Ighalo itu memang bintang besar, kan tak mungkin juga Shanghai Shenhua mau meminjamkannya...

Tapi dasar rezeki anak soleh, MU ketiban hoki. "Jetmatic" (Odion Ighalo) itupun melaju kencang diantara "moge" (pemain bintang) liga Inggris...

Kini semuanya bingung. Ighalo bingung karena ia ternyata sukses di Inggris. MU juga bingung karena tadinya Ighalo cuma mau dijadikan "ban serap," eh gak taunya moncer pula. MU jelas menginginkannya. Masalahnya gaji Ighalo tinggi sekali.

Shanghai Shenhua juga bingung. Ighalo itu cocoknya "makan steak bukan bakmi!" Ighalo yang pensiunan pemain Watford ini memang lebih baik bermain di Inggris saja. Gajinya yang sangat tinggi itu juga bisa membuat klubnya bangkrut, apalagi setelah Covid-19 menyerang China.

Ighalo sendiri rela gajinya dipotong asalkan bisa bergabung dengan MU. Soalnya pemain Nigeria berusia 31 tahun ini adalah pemain Nigeria pertama yang bermain di MU, membuat sang pemain dipuja di negaranya.

Faktor Pelatih.

Semuanya pasti sepakat kalau Solksjaer bukanlah ahli strategi sekaliber Fergie yang sukses melambungkan nama MU. Namun Solksjaer adalah seorang pelatih hebat yang bisa dekat dengan para pemainnya. 

Sifat rendah hatinya itu rupanya menular kepada para pemainnya sehingga mereka itu tidak jemawa Ketika berhadapan dengan lawan yang levelnya lebih rendah dari mereka.

Kalau Ahok kini lebih suka dipanggil dengan sebutan BTP, maka Solksjaer lebih suka tetap dipanggil dengan nama Ole, nama yang sama Ketika ia masih bermain sebagai pemain MU.

"Jangan panggil saya boss, panggil saja saya Ole" katanya kepada para anak buah dan stafnya. "Kami sudah bekerja bersama dan saling kenal selama bertahun-tahun. Saya tidak ingin mereka memanggilku bos," ujar Solskjaer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun