Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mencermati Kasus Novel Baswedan Dari Sudut Pandang Lain

18 Juni 2020   02:20 Diperbarui: 18 Juni 2020   04:08 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Baswedan, sumber : https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/02/07/ebbec863-d3f7-4bc4-882c-e35b33684dcf_169.jpeg?w=700&q=90

Dari tulisan pertama dulu, penulis tetap konsisten bahwa kasus ini adalah kasus kriminal biasa yang cukup ditangani oleh Polsek atau Polres saja, tetapi ternyata kemudian melebar ke mana-mana.

"Isu Jenderal" yang dilemparkan NB kemudian membuat semuanya menjadi kacau! Polda, Polres, apalagi sekelas Polsek pun langsung keder, sebab di Polda saja hanya ada dua orang berbintang dengan pangkat tertinggi adalah IrJen!

Polri (bekerjasama dengan KPK) kemudian mengambil alih persoalan ini. Kini bola panas ada ditangan Kapolri dan Ketua KPK. Apalagi melalui media, NB kemudian marah-marah kepada Polri dan KPK, instansi tempatnya bekerja.

Dalam tulisan terdahulu, penulis mendeskripsikan bahwa pemilihan air keras ini sangat cerdik sekali. Pistol/senapan (bahkan yang rakitan) pisau/pedang maupun alat pemukul bisa ditelusuri jejaknya, yang akan menuntun hingga ke aktor intelektualnya. Hasil visum juga akan sangat membantu penyelidikan.

Polisi kita juga tak terbiasa menangani kasus-kasus yang memakai air keras.

Dan sepertinya air keras itu juga sudah diencerkan terlebih dahulu dengan air, sehingga luka bakar yang terjadi tidak begitu signifikan.

Bisa dimaklumi karena pelaku pasti takut membawa asam sulfat konsentrasi tinggi. Malangnya sebagian dari cairan itu mengenai kornea mata yang memang sangat sensitif, sehingga mengakibatkan kerusakan.

Dari fakta persidangan dikatakan kalau NB ini disiram lewat media cangkir. Penulis membayangkan seandainya penulis mendapat orderan pekerjaan seperti ini. Penulis tidak akan gegabah. Membawa asam sulfat di dalam cangkir dengan naik motor sangatlah berbahaya.

Seandainya air keras tersebut tumpah dan mengenai paha, apalagi diantara kedua paha, maka bentuk permukaan kulit yang ditimpanya akan berubah total secara permanen! Sifat korosif air keras bahkan bisa "melelehkan" tulang, apalagi kalau cuma sekedar kulit...

Supaya aman, maka penulis akan membawanya di dalam spuit (suntikan) 50 cc tanpa needle (jarum suntik) lalu "menyuntikkannya" ketika posisi motor sedikit melewati NB yang sedang berjalan.

Sepertinya inilah cara yang paling aman buat sipelaku dalam menunaikan orderannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun