Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Solksjaer Lolos dari Pemecatan Setelah MU Kalahkan Spurs 2-1

6 Desember 2019   14:59 Diperbarui: 6 Desember 2019   15:33 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solksjaer vs Mourinho, sumber : jogja.tribunnews.com

Kepergian Mou akhir tahun lalu memang meninggalkan kesan tidak enak bagi semua pihak. Mou bukan hanya berselisih dengan petinggi klub, tetapi juga dengan para pemain dan fans! Untuk pertama kalinya dalam karir kepelatihannya, Mou kemudian "dipecat" oleh para pemainnya sendiri. Mou pun meninggalkan MU dengan membawa luka yang dalam.

Jelang laga MU vs Spurs, stadion Old Trafford pun mencekam. Apalagi kondisi MU kini sedang memburuk. Hanya bisa bercokol di posisi sepuluh klasemen dengan mencatatkan 4 kemenangan, 6 imbang dan 4 kekalahan dari 14 pertandingan.

Sebaliknya Mou bersama Spurs menuai hasil bagus berkat tiga kemenangan beruntun. Mou pun tampak percaya diri dan sesumbar akan melumat MU di kandangnya sendiri.

Walaupun tertekan, Solksjaer masih bisa optimis karena yakin anak-anak asuhnya itu akan bermain kesetanan di lapangan untuk mempermalukan Mourinho. Hal itu memang terbukti! Rashford, Lindgard, Fred, Mc Tominay dan Lindelof bermain kesetanan seakan ingin mengejek Mou yang sering mencela mereka dulu itu.

Sayang Pogba tidak dimainkan Solksjaer karena cedera. Luke Shaw juga hanya masuk beberapa menit saja sebagai pemain pengganti. Kalau tidak, rasanya kedua pemain yang paling sering dikritik Mou ini akan bermain seperti "banteng ketaton" untuk mempermalukan Mou.

Jalannya Pertandingan.

Susunan pemain MU sendiri cukup mengejutkan. Solksjaer lebih memilih Young sebagai bek kiri daripada Luke Shaw yang lebih bertenaga. Lindelof berduet dengan Maguire di sentral pertahanan, dan Bissaka sebagai bek kanan.

Solksjaer menempatkan duet gelandang bertahan, Fred dan McTominay sebagai jangkar di tengah lapangan. Duet ini kemudian menjadi bintang lapangan untuk mengendalikan permainan MU.

Di depan, Solksjaer seperti berjudi dengan memasang Rashford, Lindgard, James dan Greenwood yang miskin pengalaman sebagai penyerang utama. Timbul pertanyaan, mengapa bukan Martial yang lebih berpengalaman dimainkan sebagai penyerang tengah?

Tampaknya Solksjaer sudah mengatur strategi. Rashford yang akan menjadi otak penyerangan. Beroperasi dari sayap kiri, Rashford kemudian akan melakukan cutting inside, dan mengeksekusi dari luar kotak penalti, atau menerobos masuk kotak penalti lawan.

Lindgard yang sering beroperasi di sayap kanan kemudian digeser ke tengah untuk membantu Rashford. Sementara itu Greenwood dibiarkan bertarung sendirian di depan, sembari membuka ruang untuk pergerakan Rashford.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun