Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Inggris, Liverpool dan Manchester City Beradu Cepat

11 Agustus 2019   03:35 Diperbarui: 11 Agustus 2019   04:36 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virgil van Dijk mencetak gol ke gawang Norwich, sumber: www.liverpoolfc.com

Anda penggemar sepakbola sejati? Bersiaplah, EPL (English Premiere League) sudah dimulai!

Laga pertama EPL sudah dimulai ketika Liverpool berhadapan dengan Norwich City di Anfield stadium. Laga pembuka itu kemudian dipakai Liverpool untuk menggebuk Norwich dengan skor telak 4-1. Gol pembuka Liverpool sendiri justru lewat gol bunuh diri pemain Norwich, Grant Harley pada menit ke-7. Sontak Anfield bergemuruh.

Liverpool kemudian menambah tiga biji gol lagi  lewat sang bintang, Moh. Salah pada menit ke-19, van Dijk, menit ke-28 dan Divock Origi pada menit ke-41. Babak pertama kemudian ditutup dengan skor 4-0 bagi keunggulan Liverpool.

Di babak kedua Liverpool tidak mampu menambah gol lagi, justru sebaliknya mereka kemasukan sebiji gol yang dicetak oleh penyerang Norwich, Teemu Pukki pada menit ke-64. Skor akhir kemudian berubah menjadi 4-1.

Ditempat terpisah, sang juara bertahan juga tak mau kalah dengan pesaing, ketika bertandang ke London stadium, markas tim tuan rumah Westham United. Tak tanggung-tanggung, City menggasak Westham dengan skor menakjubkan, 5-0, lewat hattrick Raheem Sterling, plus gol dari Gabriel Jesus dan Sergio Kun Aguero. Dengan demikian, City kemudian naik ke puncak klasemen EPL, menggusur Liverpool lewat selisih gol.

Skor telak dari kedua tim papan atas yang musim lalu bersaing hingga titik darah penghabisan itu, seperti menjadi jaminan akan serunya perburuan gelar juara EPL pada musim ini. Skor telak itu juga sekaligus menjadi psywar, semacam peringatan bagi tim papan atas lainnya agar minggir dari perburuan gelar juara EPL 2019-2020.

Kini perhatian para penikmat Liga Inggris tertuju kepada Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur dan Manchester United pada laga perdana mereka itu. Apakah keempat tim ini akan ikut meramaikan perburuan gelar juara di akhir musim, ataukah mereka ini hanya berjuang mencari dua tempat tersisa ke Liga Champion.

***

Bermain di kandang sendiri, penampilan Liverpool tidaklah begitu istimewa. Liverpool yang musim ini nyaris tidak berbelanja pemain, masih mengandalkan skuat lama. Sadio Mane yang belum begitu fit, baru dimainkan Klopp pada babak kedua. Divock Origi kemudian menggantikan peran Mane.

Sektor sayap kiri ini seharusnya menjadi perhatian Klopp. Ketika Mane tidak bisa bermain atau ketika Mane tidak dalam form terbaiknya, maka sayap kiri menjadi tidak maksimal.

Origi bahkan Firmino juga tidak bisa bermain baik dari posisi sayap kiri. Liverpool sebenarnya sudah nyaris memulangkan Coutinho dari Barcelona. Sayangnya harga Coutinho masih terlalu mahal bagi Liverpool.

Sepertinya Liverpool belum mendapatkan ritme permainan terbaik mereka pada laga ini. Bisa dimaklumi karena para pemain baru saja bisa bergabung kembali. Beberapa pemain inti seperti Salah, Mane dan Keyta bermain pada turnamen Piala Afrika. Sementara itu Alisson Becker, Firmino dan Fabinho mendapat libur Panjang usai mengikuti Copa America. Dengan demikian Liverpool terpaksa harus memainkan beberapa pemain muda sepanjang laga pramusim kemarin.

Selain itu Liverpool juga mendapat musibah dalam pertandingan melawan Norwich ini. Alisson Becker mendapat cedera sehingga harus ditarik keluar lapangan. Alisson kemudian digantikan kiper cadangan, Adrian yang baru saja bergabung dari Westham pada musim panas ini. Namun jelas terlihat perbedaan kelas diantar kedua kiper ini.

Dua titik yang menjadi perhatian, yaitu posisi sayap kiri dan kiper, bisa saja menjadi pembeda nasib Liverpool dan Manchester City pada akhir musim nanti. Perburuan masih Panjang, tetapi gelar juara itu dikumpulkan dari "remah-remah yang dikutip dengan sabar dari setiap laga." Perburuan gelar juara musim lalu (dengan selisih hanya satu poin saja) seharusnya dijadikan rujukan, karena musim ini bisa saja perbedaan itu ditentukan lewat selisih gol saja.

Pep sadar betul akan kerasnya persaingan di Liga Inggris. Itulah sebabnya di Manchester City tidak ada istilah pemain cadangan atau "ban serap" seperti Fabinho dan James Milner (yang tadinya bermain di City juga)

Untuk posisi trio penyerang, Pep mempunyai enam pemain hebat ( Aguero, Gabriel Jesus, Sterling, Sane, Mahrez dan Bernardo Silva) yang tetap bisa bermain baik pada posisi manapun ketika ditempatkan Pep.

Raheem Sterling mencetak hattrick ke gawang Westham, sumber : republika.co.id
Raheem Sterling mencetak hattrick ke gawang Westham, sumber : republika.co.id
Sebaliknya, Klopp hanya punya tiga pemain inti untuk tiga posisi penyerang yang bermain baik hanya pada posisi idealnya saja. kekecualian hanya pada Mane (penyerang kiri) yang sebenarnya bisa bermain lebih baik pada posisi sayap kanan.

Walaupun berkaki kidal, Salah justru lebih senang bermain di posisi sayap kanan. Kasus Firmino lain lagi. Walaupun berposisi sebagai penyerang tengah, tetapi Firmino bukanlah seorang striker. Bukan pula penyerang sayap karena dia sangat buruk bermain pada posisi tersebut.

Namun Firmino adalah koentji oetama dari konsep gegenpressing ala Klopp. Firmino adalah pemegang "switch" perubahan gaya bertahan ke menyerang dan sebaliknya di Liverpool. Firmino selalu menjadi orang pertama pemutus serangan ke Liverpool. Ia sering melakukannya bahkan ketika bola masih berada di kotak penalti lawan sendiri!

Sebaliknya ketika serangan lawan berhasil dipatahkan, Firmino menjadi orang pertama yang membagi bola. Walaupun berposisi sebagai striker dan memiliki skill mumpuni, Firmino bukan sosok egois. Ia lebih suka memberi asis bagi Mane dan Salah. Ketika mereka gagal, barulah ia menunjukkan skill tingkat dewanya ketika mencetak gol.

Ketika trio penyerang Liverpool ini dalam kondisi on-fire, maka akan sangat sulit untuk menjinakkan mereka. Sebaliknya kalau mereka tidak fit, maka celakalah nasib Liverpool.

Setelah posisi penyerang, posisi kiper juga cukup rawan. Duet kiper Liverpool, Alisson Becker dan Adrian jelas tidak sebanding dengan duet kiper City, Ederson dan Claudio Bravo (karena mereka ini setara, cuma beda gaya)

Kalau cedera Becker berkepanjangan, maka celakalah Liverpool. Lini belakang akan terkonsentrasi untuk membantu pertahanan saja. Padahal dua bek sayap Liverpool itu sangat rajin membantu serangan dan terkenal sebagai raja asis

Walaupun berposisi sebagai bek, Arnold menempati posisi ketiga penyumbang asis terbanyak EPL bersama Erikson dengan 12 asis. Di posisi kelima ada rekannya sesama bek Liverpool, Andrew Robertson dengan 11 asis. Kedua bek Liverpool ini lebih hebat dalam memberikan asis daripada nama-nama besar pemain City seperti Sterling, Sane, Aguero, Jesus, de Bruyne, David Silva ataupun Bernardo Silva.

Musim EPL memang masih panjang, bahkan laga pembuka pun baru saja dimulai. Akan tetapi persaingannya sudah terasa panas seperti aroma panas Pilgub DKI 2017 maupun Pilpres 2019 kemarin. Semoga tidak ada jurus ayat mayat yang keluar pada perhelatan EPL musim ini, take a beer...

YNWA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun