Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Marq Marquez King of Sachsenring

8 Juli 2019   18:14 Diperbarui: 8 Juli 2019   18:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podium GP Jerman 2019, sumber : Medcom.id

Sensasional adalah kata yang paling tepat bagi Marc "baby alien" Marquez ketika dia untuk yang kesepuluh kalinya secara berturut-turut ( 7 kali di MotoGP) berhasil menaklukkan sirkuit Sachsenring. Gelar kesepuluh tersebut diraihnya dengan sangat mudah, bahkan dia nyaris "tertidur" di lintasan pendek favoritnya itu.

Sama seperti tahun 2018 kemarin, Marquez menjadi juara balapan lewat posisi pole sitter yang sekaligus juga memecahkan rekor fastest lap tahun sebelumnya. Akan tetapi perjuangan Marquez tahun 2018 kemarin itu tampak lebih berat bila dibanding tahun 2019 ini. Hal ini tak lepas dari pemilihan ban Hard-Soft ketika itu yang tidak sesuai dengan gaya membalapnya itu.

Namun kali ini Marquez (dan juga Crutclow) memilih kompon ban Hard (depan) -- Medium (belakang) Sementara pebalap-pebalap lain memakai kompon Medium-Hard dan Medium-Medium.

Marquez start dari posisi terdepan diikuti oleh Quartararo dan Vinales di row pertama. Cuaca basah di pagi hari membuat temperatur udara lebih rendah dibanding sesi kualifikasi dan Latihan Bebas pada hari sebelumnya.

Selepas start, tampak Quatararo melejit ke depan. Namun melewati T1 (tikungan pertama) Marquez sudah kembali berada di depan berkat late brake-nya. Tampaknya ada sedikit kontak antara Vinales dengan Quartarao, sehingga membuat posisi Quartararo mundur ke belakang. Sementara itu Vinales justru melejit untuk menempel Marquez.

Lap ke-2, Marquez memimpin di depan Vinales, Miller dan Rins. Apes buat Quartararo yang ingin merangsek ke depan malah justru crash. Sementara itu Dovi dan Rossi masih tercecer di posisi belakang.

Lap ke-3, Rins naik ke posisi 3 setelah berhasil melewati Miller. Tak lama kemudian Johann Zarko crash.

Lap ke-5, Rins kini naik ke posisi 2 setelah berhasil mengasapi Vinales.

Lap ke-6, Rins masih posisi 2, hanya tertinggal 0,7 detik di belakang Marquez.

Lap ke-7, Dovi naik ke posisi 6 setelah berhasil melewati rekan setimnya, Petrucci. Sementara itu Rossi masih nyaman di posisi 9.

Lap ke-10, Marquez mulai menjauh 2 detik di depan Rins. Sementara itu Crutchlow mulai menekan Vinales untuk mengejar podium 3.

Lap ke-12, Rins masih di posisi 2 berjarak 2,3 detik dari Marquez.

Lap ke-14, Petrucci naik ke posisi 6 setelah overtake Dovi. Marquez kini 2,7 detik di depan Rins. Dan Rins 1 detik di depan Vinales yang terus-menerus ditekan Crutchlow.

Lap ke-17, Petrucci naik lagi ke posisi 5 setelah overtake Miller yang memakai ban belakang soft. Satu lap kemudian, Miller kembali di-overtake Dovizioso.

Lap ke-19, Marquez mempertontonkan aksi akrobatiknya ketika melakukan aksi miring 66 derajat di T.3 pada kecepatan 100 km/jam. Kini Marquez 3,2 detik di depan Rins.

Lap ke-20, Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Alex Rins crash dalam sebuah "laka tunggal" Kini Marquez berjarak 5 detik di depan Vinales yang terus dibayangi Crutchlow.

Lap ke-23, Joan Mir yang di lap sebelumnya melewati Dovi, kini bersiap untuk menyerang Petrucci. Namun sial baginya, dia malah di-overtake Dovi kembali akibat sedikit melebar.

Lap ke-25, Joan Mir posisinya turun lagi setelah dilewati Miller. Marquez melaju 6 detik di depan Vinales yang harus berjuang sekuat tenaga untuk menahan Crutchlow.

Lap ke-28, Aksi saling overtake antara sesama pebalap Ducati (Dovi dan Petrucci) terus berlangsung. Sementara itu Crutchlow belum berhasil juga untuk melewati Vinales yang membalap dengan apik untuk menutup racing line.

Final lap. Marquez 7 detik di depan Vinales, dan Marquez mulai menurunkan kecepatannya. Sementara itu Crutchlow juga tak mau mengambil resiko dan segera mengendurkan tali gasnya untuk mengamankan podium 3. Vinales ternyata bertarung dengan sempurna tanpa cela.

Race kemudian ditutup ketika Marquez meluncur dengan santainya melewati garis finish, diikuti oleh Vinales dan Crutchlow di belakangnya.

Marc Marquez 10 kali juara GP Jerman, sumber : Bonsaibiker
Marc Marquez 10 kali juara GP Jerman, sumber : Bonsaibiker
Hanya di beberapa lap awal saja Marquez bisa didekati para pesaingnya. Itu pun karena Marquez masih memanaskan kompon ban Medium pada roda belakangnya. Ketika temperatur bannya sudah ideal, Marquez kemudian melejit tak terbendung lagi.

Berbeda dengan race tahun lalu, dimana ketika itu Marquez memakai kompon ban soft pada roda belakangnya. Kala itu Marquez harus memakai strategi "serang lalu bertahan" untuk menjaga keausan ban belakangnya agar bisa selamat sampai garis finish. Tapi itu pun hanya sampai sekitar 20 lap saja Rossi dan Vinales bisa mengganggunya. Setelah itu lajunya tak tertahan juga sampai garis finis.

Pemilihan ban memang menjadi salah satu kunci kesuksesan Marquez dalam memenangkan balapan Sachsenring kali ini. Pada balapan ini strateginya adalah push and push dan sesegera mungkin menjauh dari para pesaing agar tidak terjebak dalam rombongan besar para pebalap.

Kemenangan Marquez ini juga dipermudah ketika Quartararo dan Rins mengalami crash. Vinales yang sepanjang balapan dipaksa harus bertahan dari serangan Crutchlow, nyaris tak pernah memikirkan Marquez. Dan duo Ducati, Dovi dan Petrucci yang terjebak dalam rombongan pembalap di tengah, mustahil bisa memberi gangguan bagi Marquez.

Marquez memang King of Sachsenring!

Bravo buat Marquez
Bravo juga buat Vinales

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun