Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Penulis tinggal di Bojonegoro

Entah seindah apa diujung sana, yang jelas aku masih dalam perjalanan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi AO Idaman di Koperasi Syariah: Antara Amanah, Senyum dan Strategi Lapangan

16 Juni 2025   07:46 Diperbarui: 16 Juni 2025   07:46 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sharing Account Officer sebuah Bank Syariah|www.bmm.or.id

Di balik lancarnya pembiayaan dan solidnya hubungan antara koperasi syariah dan anggotanya, berdirilah satu sosok yang mungkin tak selalu kelihatan dari balik meja kantor: Account Officer (AO). Ia bukan sekadar petugas lapangan yang membawa formulir, mengejar tagihan, atau mengantarkan akad. AO adalah ujung tombak sekaligus wajah pertama dari koperasi syariah. Maka tak heran, menjadi AO yang didambakan banyak anggota butuh lebih dari sekadar lincah di lapangan. Perlu strategi, empati, dan juga akhlak mulia yang tak bisa dibeli di toko sebelah.

1. AO Itu Bukan Debt Collector

Pertama-tama, mari luruskan niat dan pandangan. AO bukan tukang nagih, apalagi tukang gertak. Dalam konteks koperasi syariah, AO adalah perpanjangan tangan dari nilai-nilai Islam dalam transaksi ekonomi. Ia membawa misi keadilan, kemitraan, dan kesejahteraan bersama. Ia harus mengedepankan prinsip-prinsip syirkah, bukan semata untung-rugi, tapi juga ukhuwah dan ta’awun.

Menurut Buku Pedoman Operasional Koperasi Syariah dari Kemenkop UKM, AO wajib memahami konsep akad syariah seperti mudharabah, murabahah, atau ijarah. Tapi yang tak kalah penting, ia harus mampu menerjemahkannya dalam komunikasi yang sederhana kepada anggota—yang kadang lebih paham soal harga pakan ayam ketimbang seluk-beluk akad.

2. Komunikasi Empatik: AO yang Menyapa, Bukan Menginterogasi

Seorang AO ideal itu seperti sahabat lama yang datang membawa kabar baik. Ia bisa duduk di warung, mendengar curhat anggota, sekaligus menyampaikan pesan koperasi tanpa terasa seperti promosi. AO yang didambakan anggota adalah dia yang bisa membaca suasana, mengerti kebutuhan, dan tahu cara menyampaikan tanpa menggurui.

Misalnya, saat pembiayaan anggota mulai tersendat, AO bukan datang dengan wajah keruh dan suara tinggi. Tapi justru dengan pendekatan solutif, seperti:

“Pak, bagaimana kalau kita buat skema angsuran yang lebih ringan dulu bulan ini? Yang penting usaha njenengan tetap jalan.”

Kata kuncinya: empati, bukan intimidasi.

3. AO yang Tahu Lapangan, Bukan Cuma Tahu Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun