Saya masih ingat waktu ngobrol santai dengan teman-teman lama di sebuah kafe kecil. Di sela-sela tawa dan seruputan kopi, tiba-tiba topik berat ini muncul: menopause. Salah satu teman saya, sebut saja Rina, nyeletuk, “Duh, nanti kalau menopause, kayaknya hidup perempuan udah selesai, ya.”
Saya yang mendengar itu langsung menaruh gelas kopi dan tersenyum. “Ah, siapa bilang? Menopause itu bukan endgame, malah bisa jadi babak baru yang lebih seru!”
Percaya atau tidak, banyak sekali perempuan—bahkan di era sekarang—yang masih melihat menopause sebagai tanda “habisnya” masa berharga mereka. Seolah-olah begitu menstruasi berhenti, lalu semua selesai: daya tarik hilang, produktivitas menurun, gairah hidup padam. Padahal, kenyataannya bisa jauh berbeda, tergantung bagaimana kita memandangnya.
Menopause Itu Fase, Bukan Final
Pertama-tama, penting kita sadari bahwa menopause adalah proses biologis alami, bukan penyakit atau kiamat kecil. Sama seperti kita pernah mengalami pubertas di masa remaja, menopause juga hanya tanda tubuh kita bergerak ke tahap berikutnya.
Ya, memang ada gejalanya—hot flashes, perubahan mood, susah tidur, kadang badan terasa berbeda. Tapi, bukankah setiap fase hidup punya tantangannya sendiri? Waktu puber juga kita sempat bingung dengan tubuh yang berubah, suara yang aneh, jerawat yang tiba-tiba muncul. Tapi kita bertahan, bahkan tertawa mengenangnya.
Begitu juga menopause. Ini bukan akhir, tapi semacam "reboot sistem" alami. Tubuh berkata: "Oke, kita sudahi bagian ini, sekarang mari fokus ke hal-hal lain yang lebih luas."
Banyak Perempuan Justru Bersinar Setelah Menopause
Kalau mau jujur, banyak perempuan hebat yang justru menemukan versi terbaik dirinya setelah menopause. Mereka lebih bebas mengejar passion, lebih berani mengambil keputusan, dan tidak lagi direpotkan oleh rutinitas siklus bulanan.
Coba lihat tokoh-tokoh dunia: Oprah Winfrey, Michelle Obama, bahkan Ibu-ibu pengusaha lokal di sekitar kita—banyak yang justru melejit setelah fase ini. Kenapa? Karena mereka paham satu hal penting: nilai diri perempuan tidak ditentukan oleh rahim aktif atau tidak.