Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Realisasi Ketahanan Pangan Keluarga: Dari Dapur hingga Halaman Rumah

30 November 2024   13:05 Diperbarui: 30 November 2024   13:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lahan Ketahanan Pangan Keluarga (Sumber: www.infopublik.id)

Pernahkah kita berpikir bahwa dapur sederhana di rumah bisa menjadi pusat ketahanan pangan? Atau bahwa halaman sempit di belakang rumah mampu menumbuhkan solusi kecil untuk masalah besar bernama krisis pangan? Kalau belum, mari kita bercerita tentang bagaimana gagasan sederhana ini bisa menjadi langkah besar menuju kemandirian keluarga dan, siapa tahu, bangsa.

Pangan: Bukan Sekadar Isi Perut

Ketahanan pangan bukan hanya soal makan kenyang. Lebih dari itu, ini adalah soal stabilitas, ketersediaan, dan akses terhadap makanan bergizi. Di tengah gempuran isu global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan pandemi, ketahanan pangan keluarga menjadi perisai pertama. Sebuah benteng kecil yang melindungi kita dari badai besar.

Namun, seringkali kita merasa ini adalah tugas pemerintah atau organisasi besar. Padahal, langkah kecil di level keluarga bisa punya dampak yang tak kalah besar.

Memanfaatkan Apa yang Ada

Mari kita mulai dari yang sederhana. Tidak semua orang punya lahan luas, tetapi hampir setiap rumah punya spot kecil yang bisa diubah menjadi taman mini. Pot bekas, ember bocor, atau bahkan botol plastik bisa jadi tempat menanam sayuran seperti bayam, kangkung, atau cabai.

“Ah, ribet!” mungkin ada yang berpikir begitu. Tapi coba bayangkan, daripada harus ke pasar setiap kali ingin masak tumis kangkung, bukankah lebih mudah kalau kita tinggal metik dari halaman? Selain hemat, kita juga tahu betul bahwa sayur itu bebas pestisida.

Gaya Hidup Baru: Menanam dan Mengolah

Ketahanan pangan keluarga juga erat kaitannya dengan kebiasaan memasak dan mengolah makanan. Sebagai contoh, saat harga cabai melonjak, bagaimana kalau kita coba mengawetkan cabai dalam bentuk sambal yang tahan lama? Atau, belajar membuat keripik dari kulit pisang yang biasanya hanya jadi limbah?

Mengolah makanan dengan kreatif bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga memperkaya variasi menu di rumah. Anak-anak senang, dompet aman, bumi pun tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun