Mohon tunggu...
Muhamad Choirul Azis
Muhamad Choirul Azis Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pejuang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Triple Helix Pembangunan Infrastruktur

6 Juni 2016   02:25 Diperbarui: 6 Juni 2016   02:35 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari demi hari masa pemerintahan Jokowi-JK terus berkurang ,muncul 1 pertanyaan besar apakah permasalahan negeri ini juga berkurang ?. Salah satu PR besar pemerintahan sebelum-sebelumnya yaitu kesenjangan ekonomi antar daerah.

Kesenjangan ekonomi yang ada saat ini khususnya daerah terluar merupakan akumulasi dari kesenjangan ekonomi terdahulu yang tak diatasi dengan baik dan sebagai akibat dari pembangunan infrastruktur yang hanya berpusat pada pulau Jawa atau bisa disebut Jawa sentris. Dan ini bukan murni kesalahan pemerintah seluruhnya jika kita menggunakan konsep/gagasan Triple Helix,dimana gagasan utama Triple Helix adalah sinergi kekuatan antara akademisi, bisnis, dan pemerintah. Kalangan akademisi dengan sumber daya, ilmu pengetahuan, dan teknologinya memfokuskan diri untuk berbagai temuan dan inovasi yang aplikatif. Kalangan bisnis melakukan kapitalisasi yang memberikan keuntungan ekonomi dan kemanfaatan bagi masyarakat. Sedang pemerintah menjamin dan menjaga stabilitas hubungan keduanya dengan regulasi kondusif (Etzkowitz&Leydesdorff, 2000). Disini terlihat bahwa kualitas sumber daya manusia dan keberadaan investor juga menjadi kunci dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah. Namun disini pemerintah memegang kunci utama untuk membuat sebuah lingkungan/situasi yang kondusif dengan regulasi yang dibuatnya.

Dalam pengimplementasian strategi Triple Helixuntuk pembangunan infrastruktur intinya harus melibatkan 3 komponen didalamnya yaitu akademisi, bisnis, dan pemerintah. Dan dapat dikatakan terdapat dua jenis mekanisme yang dapat dilakukan yaitu Infrastructure Build Economy dan Economy Build Infrastructure.

a. Infrastructure Build Economy

Dalam mekanisme ini harus mengedepankan inisiatif pemerintah untuk membangun infrastruktur terlebih dahulu agar menciptakan gairah ekonomi yang muncul dari semakin mudahnya mobilitas barang/jasa sebagai efek pembangunan infrastruktur. Dengan meningkatnya gairah ekonomi suatu kawasan bukan hal yang tidak mungkin akan mengundang para investor untuk ikut bermain, terlebih daerah yang masih dalam tahap awal pembangunan memiliki ciri minim kegiatan ekonomi sehingga ini peluang besar untuk investor karena masih minim pesaing untuk usaha yang sama. Jenis mekanisme ini dapat dilakukan untuk kawasan/ daerah yang tidak memiliki daya tarik sumberdaya alam atau potensi pariwisata sehingga harus pemerintah terlebih dahulu yang memulai.

Dan pada akhirnya peningkatan gairah ekonomi ini akan semakin banyak melibatkan tenaga kerja terutama tenaga kerja didaerah terkait ,tenaga kerja yang berkualitas dapat dipenuhi melalui pendidikan. Jelaslah disini peran akademisi dalam pembangunan tidak hanya dapat berperan sebagai tenaga kerja berkualitas namun juga dapat melakukan penelitian/riset untuk mendukung kemajuan bisnis terkait yang akan memajukan suatu daerah entah dibidang industri, tata kelola kota, transportasi, dsb.

b. Economy Build Infrastructure

Mekanisme ini dijalankan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam atau potensi pariwisata suatu daerah untuk menarik investor dalam mengembangkannya. Kekayaan sumber daya alam atau potensi pariwisata yang terletak dipelosok suatu daerah ketika dikembangkan oleh investor akan turut serta ikut berkembangnya infrastruktur daerah tersebut atau dapat disebut pengembangan oleh investor ini memiliki multiplier effect.Seperti yang terjadi pada kisruh blok masala beberapa waktu lalu yang pada akhirnya diputuskan untuk dikembangkan didarat karena diharapkan mampu memberikan multiplier effect yaitu pembangunan infrastruktur daerah terkait. Selain itu juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah sehingga diperlukan pula peran akademisi sebagai tenaga-tenaga ahli dibidang bisnis terkait.

Ada begitu banyak potensi sumber daya alam dan pariwisata daerah yang belum dimanfaatkan sehingga ini menjadikan peluang besar bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastuktur secara tidak langsung dengan menciptakan iklim investasi yang menggiurkan bagi investor baik di bidang pertambangan&perminyakan, energi terbarukan, pariwisata.

Dibidang perminyakan baru-baru ini pemerintah menawarkan 14 Wilayah Kerja (WK) baru [1], lalu untuk bidang energi baru terbarukan terdapat potensi geothermal sebesar 28.000 MW yang baru dimanfaatkan 4 % [2] ,sedangkan untuk potensi pariwisata tidak hanya kaya akan keindahan alam namun juga budaya dan kuliner daerah yang dapat dimanfaatkan untuk menarik investor dibidang pariwisata.

Satu hal yang perlu ditekankan adalah apapun gagasan/konsep ataupun mekanismenya kita tidak boleh lupa bahwa pembangunan yang dilakukan haruslah pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang dapat berlangsung secara terus-menerus dan konsisten dengan menjaga kualitas hidup dengan tidak merusak lingkungan. Pembangunan infrastruktur juga seharusnya tidak ditujukan hanya sekedar meningkatkan layanan/kenyamanan kepada masyarakat namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyerap peran serta masyarakat dalam proses pembangunan sehingga dapat dilakukan pembangunan secara maksimal yang pada akhirnya dapat memangkas kesenjangan ekonomi antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Dengan begitu pembangunan infrastruktur secara Indonesia sentris dapat benar-benar berjalan sempurna dan dapat memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Referensi

[1] http://migas.esdm.go.id/post/read/lelang-migas-wk-konvensional-dan-non-konvensional--putaran-i,-pemerintah-akan-tawarkan-14-wk

[2] http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran-pers/3021-pengembangan-energi-panas-bumi-di-indonesia.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun