Mohon tunggu...
muh choirudin
muh choirudin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penyuka kereta, sedang belajar membaca, mewujudkan mimpi jadi petani, tertarik pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Destinasi Wisata Unik Jember

14 November 2015   17:29 Diperbarui: 14 November 2015   17:34 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tanaman obat dan anggrek yang sedang diaklimatisasi"][/caption]

Embun masih menempel di rerumputan, kaki-kaki kami terasa basah ketika menginjak rumput. Belum terlalu siang kala itu. Setelah praktikum di lahan persawahan Agroteknopark Jubung,  ada rencana kami mengunjungi  wahana baru tesebut.  Gerbangnya tinggi, hampir 7 meter lebih, bercat oranye menyala. Dalam wahana seluas satu hektar tersebut yang mencolok pandangan mata berupa gedung rimpang. Konstruksinya unik. Mirip rimpang kunyit yang bagian ujung-ujungnya terpotong. Bagian depanya terdapat kolam dangkal.  Tak ayal menjadi spot foto yang menarik bagi pengujung.

Nun alif memacu motor matiknya menuju sebuah gerbang.  Pada papan gerbang terdapat tulisan besar, Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO). Pada awalnya dia sedikit ragu. Pagarnya sedikit terbuka. Tidak ada penjagaan khusus waktu itu. Hanya ada beberapa pekerja yang keluar masuk. Mereka membawa cangkul dan beberapa material bangunan. Nampaknya kawasan tersebut belum sepenuhnya selesai dibangun.

Seraya memarkir motornya, dia memberi tanda pada kami dengan lambaian tangan. Sesaat terdengar teriakan.

“ayo, rekk. Masuk gak papa”

Kami yang menunggu dipinggir rerumputan bergegas memacu kendaraan masing-masing. Debu mengepul setelah jalanan digilas ban-ban kendaraan. Beberapa pekerja menoleh pada kami. Seolah tidak terjadi apa-apa mereka melanjutkan aktivitasnya kembali.

Pada bagian dalam kami disambut dengan berbagai jenis tanaman. Tidak kurang dari 200 jenis yang ada sementara disini. Masing-masing jenis ditanam dalam satu rumpun. Ada plakat dengan nama tanaman untuk menunjukan jenis dan khasiat obat yang terkandung. Tulisanya warna merah dengan background putih. Tercetak putus-putus, hasil stensilan cat semprot instan.  Serupa dengan wahana wisata Botani menurut saya. Pembedanya hanya jenis yang ada disini didominasi jenis tanaman obat.

Jumalah  ini tidak seberapa memang bila menilik data pemerintah.  Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Indonesia memiliki 30.000 jenis tanaman dari 40.000 total tanaman yang ada di dunia. Diperkirakan 20% merupakan tanaman berkasiat obat. Dapat dipastikan Indonesia  memiliki tidak kurang dari 7000 variasi tanaman obat.

Jalanan didadalam bercabang, dengan sebuah pusat persimpangan ditengah. Bila dilihat dari atas mirip konstruksi daun. Warna-warni tanaman herba membatasi ruang kosongnya. Terbuat dari beton dengan hiasan mosaikdari batu-batu kecil. Memberi rasa geli bila diinjak.

 Jeni bergegas mengambil smartphone dari saku celanannya..continue reading

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun