[caption id="" align="alignleft" width="130" caption="Dr. Ibrahim Elfiky"][/caption] Awalnya setahun yang lalu secara tidak sengaja saat window shoping di sebuah toko buku (catatan, pada awal bulan saya punya kebiasaan mengalokasikan dana untuk membeli 1 buku),  menemukan sebuah buku dengan sampul sederhana namun menarik.  Sepintas saya baca judulnya "Terapi Berfikir Positif" dengan nama pengarang yang tidak saya kenal sebelumnya, yaitu Dr. Ibrahim Elfiky. Namun yang menarik dari embel-embel dibawah nama penulis, disitu disebutkan sebagai Maestro Motivator Muslim Dunia. Buku Terapi Berfikir Positif beliau sukses meng-upgrade pemaknaan kehidupan dengan pola pikir yang baik dan pastinya juga harus benar. Buku setebal 347 yang dicetak di kertas hvs putih akhirnya menjadi pegangan utama untuk berbagi cerita dan konsep dengan teman-teman mahasiswa dan dosen lain tentang pentingnya berfikir positif.  Bahkan saya merekomendasikan beberapa teman untuk membaca dan memilikinya. Hal yang menarik buat saya adalah pada perjalanan hidup Dr. Ibrahim Elfiky sendiri. Isi bukunyapun sebagian bercerita tentang pengalaman hidupnya. Beliau adalah warga negara Kanada yang berimigrasi dari Mesir. Elfiky muda adalah seorang atlit tenis meja dan pernah tampil dalam pertandingan internasional di Jerman Barat pada tahun 1969. Setelah lulus dari sekolah perhotelan, beliau migrasi ke Kanada dan bekerja di sebuah restoran sebagai pencuci piring. Berbagai pekerjaan pun dilakukannya untuk bisa bertahan hidup di Kanada termasuk juga menjadi penjaga malam. Sampai akhirnya di berhasil menapaki karir sebagai manajer hotel. Namun point yang paling penting dari beliau adalah kemauan dan kemampuannya untuk terus belajar dalam situasi apapun. Selain meraih gelar doktor dalam bidang ilmu metafisika dari Universitas Los Angeles,  Dr. Ibrahim Elfiky juga meraih 23 gelar diploma dari berbagai lembaga pengembangan sumber daya manusia, manajemen dan marketing. Banyak konsep-konsep Dr. Ibrahim Elfiky yang saya anggap luar biasa, termasuk berbaik sangka pada Allah SWT atas apapun yang menimpa kita, seperti:
Jika Tuhan menutup satu pintu, maka Tuhan akan membuka pintu yang lain
Salah satu penjabaran beliau lainnya adalah pada bagaimana menafsirkan sebuah ayat dalam Al-Quran yang berbunyi:
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( QS 13:11)
Beliau menjabarkan bahwa Tuhan sudah sangat jelas memberikan rambu-rambu betapa nasib seseorang tergantung dari usahanya. Untuk mengubah nasib harus dimulai dengan mengubah kebiasaan. Untuk bisa mengubah kebiasaan dimulai dengan mengubah pola pikir. Jadi ubah pola pikir -> Ubah Kebiasaan -> Ubah Nasib. Buku Baru Tadi sore (15/4), saya diajak oleh putri saya -- Dita Salsabila, untuk jalan-jalan ke TB. Toga Mas Jemursari. Sesampai di bagian buku baru, saya mendapatkan 2 buku karya Dr. Ibrahim Elfiky yang berjudul Personal Power dan Dahsyatnya Berperasaan Positif. Mungkin saya termasuk pembeli 'emosional' yang membeli buku tanpa membaca terlebih dahulu resensinya. Atau saya termasuk tipe pembaca fanatik, yang percaya pada seorang penulis, sehingga apapun buku yang ditulisnya pasti bagus. Ya, mungkin saya tipe yang kedua karena Dr. Ibrahim Elfiky memang penulis favorit saya. Bagaimana dengan Anda? Siapa penulis favorit Anda?
