Situasi pandemi membuat teknologi semakin banyak dimanfaatkan di dunia pendidikan. Minimnya interaksi sosial antara mahasiswa dan dosen, membuat banyak mahasiswa menjadi jenuh dan menginginkan pembelajaran tatap muka. Namun dikarenakan pandemi belum juga selesai, maka berbagai kampus belum memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
Adanya penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, membuat Kemendikbud memberikan izin untuk melaksanakan pembelajaran secara hybrid. Pembelajaran secara hybrid tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya cluster Covid-19 baru di lingkungan sekolah atau kampus. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menjadi salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yang telah menerapkan perkuliahan secara hybrid sejak bulan Oktober 2021. Sistem perkuliahan hybrid merupakan penggabungan antara kuliah tatap muka dengan kuliah daring. Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, ada kalanya mahasiswa dengan dosen bertatap muka secara langsung di kelas.
Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., selaku Rektor Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menerapkan perkuliahan hybrid melalui berbagai pertimbangan dan persiapan. Sebagai kampus yang berwawasan kesehatan, UNISA telah menerapkan peraturan cek suhu sebelum memasuki kampus, serta menyiapkan handsanitizer di berbagai sudut kampus. Selain itu, mahasiswa yang akan melakukan pembelajaran secara tatap muka, diwajibkan untuk melakukan 2 kali vaksin, mendapat izin dari orang tua, dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan (comorbid).
Mahasiswa dari luar kota yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sarankan untuk datang 14 hari sebelum PTM di mulai. persyaratan tersebut di lakukan agar mahasiswa mempunyai waktu untuk isolasi mandiri dan memberikan waktu untuk melakukan swab antigen. Pembelajaran tatap muka dilakukan untuk mata kuliah yang membutuhkan keterampilan. Bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan yang akan melaksanakan praktek di Rumah Sakit, diwajibkan untuk melakukan rapid test dan lapor kepada SATGAS Covid-19 disekitar tempat tinggal mahasiswa.
Dalam melaksanakan perkuliahan hybrid, UNISA menyediakan platform E-Learning atau yang biasa disebut dengan Lensa Unisa. Platform tersebut berisi berbagai materi atau kuis yang telah disediakan oleh dosen. Selain itu, dosen juga dapat menyiapkan forum diskusi, agar mahasiswa tetap aktif dalam mengikuti perkuliahan walaupun tidak bertemu secara langsung. Selain platform Lensa Unisa, kampus UNISA juga memanfaatkan platform lain seperti Zoom, Google Meet, Google Form, Whatsapp Group, dan lain sebagainya. Warsiti mengatakan bahwa adanya pandemi Covid-19 akan menuntut mahasiswa dan dosen untuk melek digital.
Melalui pembelajaran secara hybrid ini, diharapkan UNISA dapat mengatasi keterbatasan dalam proses pembelajaran. Selain itu, diterapkannya pembelajaran secara hybrid, dapat membuka kesempatan antara mahasiswa dan dosen untuk bersosialisasi. Tentunya kita semua berharap agar pandemi Covid-19 ini segera usai, sehingga seluruh mahasiswa dapat melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.