Mohon tunggu...
Chitra Nadira
Chitra Nadira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Bisnis "Zaman Now"

15 November 2017   14:55 Diperbarui: 15 November 2017   15:20 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Zaman sekarang, teknologi digital sedang menjadi tren di Indonesia. Tren digital ini mempengaruhi masyarakat sebagai konsumen yang menerima teknologi digital. Dilansir dari kumparan.com, menurut data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) serta We Are Social menyebutkan bahwa pengguna internet Indonesia berada di kisaran 52%, dan sebagian besar diantaranya mengakses internet secara mobile selama 4 jam per hari. Lebih jauh, saat ini terdapat 370 juta kartu SIM aktif di Indonesia, jauh lebih besar dari populasi Indonesia yang sudah hampir mencapai 270 juta penduduk.

Sebagaimana, dari penjelasan diatas tentunya ini telah menunjukkan perubahan perilaku konsumen dengan masuknya era digital ke Indonesia. Perangkat koneksi internet memudahkan dan memberikan efisien baik dari segi waktu dan biaya. Internet memudahkan tidak terkecuali pada sektor perekonomian, dimana semua transaksi mulai memakai jaringan online, sehingga konsumen dapat mengakses dimana saja dan kapan saja tanpa terkendala harus mencari ATM untuk bertransaksi.

Perekonomian yang merambah ke dunia digital ini juga memberikan peluang terutama pelaku bisnis untuk membuat sistem yang mudah digunakan oleh konsumen. Salah satu bisnis yang sedang berkembang di Indonesia adalah bisnis niaga eletronik atau "e-commerce''. E-commerceini tumbuh karena pesat karena penggunaan internet yang besar juga. Ini terlihat oleh kominfo.com dari data analisis Ernst & Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen.

Selain itu beberapa sektor bisnis memiliki potensial untuk dikembangkan dengan teknologi digital. Salah satunya adalah bisnis travel. Pariwisata memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Wisatawan yang ingin berkunjung tentu perlu membeli tiket baik pesawat, kereta ataupun bis selain itu mereka perlu mendapatkan penginapan yang sesuai dengan kantong mereka dan tentunya nyaman dan aman. Kemudahan tentu menjadi prioritas mereka dan juga kita sebagai pelaku bisnis untuk mendapatkan feedbackproduk yang baik juga. Bisnis travel pada umumnya menggunakan cara manual dimana harus melakukan telepon kepada perusahaan penerbangan, pihak hotel, atau kereta api untuk mendapatkan tiket yang diinginkan oleh pelanggan. Sehingga memerlukan banyak karyawan ataupun modal untuk memulai bisnis.

Belum perizinan yang sulit untuk membuka bisnis travel di Indonesia. Ini menjadi suatu kendala yang menyulitkan untuk para pemula yang ingin memulai bisnis dalam bidang travel. Padahal kementrian pariwisata mencatat bahwa pada tahun 2016 wisatawan yang berkunjung adalah 11,7 juta dan target pada tahun ini adalah 15 juta wisatawan yang akan datang ke Indonesia. Ini menjadi salah satu peluang untuk kita menjalankan bisnis travel. Tetapi kita memerlukan suatu platform yang dapat memudahkan kita untuk memulai bisnis dengan mudah dan memerlukan modal yang tidak terlalu banyak. Namun, dengan adanya era digital ini tentu saja bisnis travel dengan cara seperti itu tidak lagi akan efektif. Hal ini bisa diterima, mengingat faktor mobilitas yang tinggi dan ketidakpastian waktu sebagai akibat dari beberapa faktor penghambat seperti kemacetan, membuat masyarakat membutuhkan suatu layanan reservasi dan pembelian tiket angkutan umum seperti tiket pesawat yang mudah, cepat, serta bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun