Mohon tunggu...
Nindya Chitra
Nindya Chitra Mohon Tunggu... Novelis - Pengarang dan Editor Paruh Waktu

Hubungi saya di Instagram atau Twitter @chitradyaries

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review "Si Gila Belanja Merambah Manhattan"

5 Juli 2020   11:01 Diperbarui: 5 Juli 2020   21:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Shopaholic Abroad 'Si Gila Belanja Merambah Manhattan'
Penulis: Sophie Kinsella
Alih Bahasa: Ade Dina Sigarlaki 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: 376
ISBN: 978-602-03-1776-2
Rating: 4.6/5.0

Blurb:

Bagi Rebecca Bloomwood, hidup ini sungguh mudah. Ia muncul setiap pagi di TV, manajer banknya sangat baik hati, dan soal belanja, mottonya adalah Hanya Beli Apa yang Kauperlu---dan ia sungguh-sungguh mematuhinya! (Yah, kira-kira begitulah). Hidupnya lebih sempurna ketika kekasihnya, Luke Brandon yang terkenal, menawarinya kesempatan untuk bekerja di New York.

Astaga, New York! Di sana kan ada banyak tempat belanja hebat seperti Saks atau Bloomingdale's. atau Barney's. Dan obral-obral sampel misterius tempat kita bisa mendapatkan gaun Prada seharga seratus dolar seperti bukan uang sungguhan, rasanya seperti main monopoli saja.

"Look after your money---and your money will look after you."

-Rebecca Bloomwood

Gimana ceritanya kalau seorang pakar keuangan ternama terlilit utang?

Rebecca Bloomwood, dua puluh enam tahun, seorang pakar keuangan dalam sebuah acara TV London bertajuk Morning Coffee, merasa hidupnya cukup sempurna. Dia terkenal, punya pacar seorang pengusaha sukses yang tampan, kartu kreditnya sering mendapat tambahan overdraft hingga dia bisa membeli apa pun yang dia inginkan. Tapi tunggu dulu, benarkah sesempurna itu?

Novel dengan ide yang menggugah. Tidak heran sampai dibuat buku berseri. Selain tema menarik, karakter utama unik, kisah pergulatan Rebecca Bloomwood ini punya jalan besar untuk dieksplor secara luas. Sebenarnya saya belum membaca seri lanjutannya dan perlu sedikit bantuan gugel untuk cari tahu informasi tentang novel-novel selanjutnya. Kelihatannya semuanya masih menceritakan tentang Rebecca! Tidak sabar membaca kelanjutan kisahnya.

Ini novel ketiga Sophie Kinsella yang saya baca setelah Finding Audrey dan My Not So Perfect Life. Dan dari buku pertama saya sudah jatuh cinta dengan gaya bercerita beliau. Senang sekali bisa menemukan novel ini di iPusnas. 

Sophie Kinsella selalu berhasil menampilkan karakter imperfect yang realistis tapi menarik dan berkembang ke arah lebih baik seiring berjalannya cerita. Seperti sosok Becky (sapaan Rebecca). 

Dia gadis yang gila belanja, sembrono, impulsif, suka membual bahkan untuk hal-hal kecil, penggugup, tapi bagus dalam pekerjaannya, simpatik, murah hati, lugu, dan tak suka mendendam. 

Suze, sosok sahabat yang pengertian dan betul-betul less judging. Luke Brandon, pacar yang awalnya kelihatan tidak betul-betul cinta dan hanya gila kerja tapi ternyata hanya ingin membuktikan bahwa dirinya mampu di depan ibu kandungnya. Semua karakter dibuat realistis. Tak ada yang betul-betul jahat, hanya menyebalkan dalam porsi yang memiliki alasan.

Bicara tentang karakter para tokoh, tentunya yang paling menarik adalah Rebecca, sang protagonis. Kegilaannya belanja ini mirip penimbun. Dia tak pernah membuang apa pun. Tapi bukan karena Becky sama sekali tak logis. 

Menurut saya, ini justru karena dia sangat logis---berlebihan---sampai dia mampu menciptakan alasan yang menurutnya masuk akal untuk membeli apa pun yang sebenarnya tidak dibutuhkannya. Investasi karier---begitu dia sering membuat alasan. Dan jujur, sebagai perempuan rasanya saya juga pernah lebih ingin membeli dua barang yang saya suka daripada nantinya menyesal. Hanya saja, untuk kasus Becky, benar-benar sudah kelewatan.

Meski demikian, Becky sangat baik di sisi lain. Bayangkan! Demi mendukung karier temannya, dia diam-diam membeli seluruh karya temannya dan akhirnya terlilit utang. 

Memang kedengaran lucu. Alurnya berjalan soft sampai kadang saya tidak sadar sudah dibawa sejauh apa karena memang menyenangkan sekali mengikuti kisah Becky ini. Tak jarang saya tertawa karena tingkah menyebalkannya yang polos.

Omong-omong genrenya chicklit. Ringan dan menghibur dengan pesan-pesan kehidupan yang terselip di tempat yang pas. 

Saya rekomendasikan novel ini untuk menemani akhir pekanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun