Mohon tunggu...
Chistofel Sanu
Chistofel Sanu Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Cogito Ergo Sum II Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin II https://www.kompasiana.com/chistofelssanu5218

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ukraina adalah Perang Putin yang Tak akan Berakhir

13 Agustus 2022   14:08 Diperbarui: 14 Agustus 2022   16:30 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama wawancara dengan saluran TV Rusia-1 di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Jumat, 3 Juni 2022. (SPUTNIK KREMLIN/MIKHAIL KLIMENTYEV via AP PHOTO via kompas.com)

Serangan militer yang luar biasa akan menggulingkan pemerintah yang sedang berkuasa dan menetapkan syarat-syarat untuk pembentukan pemerintahan boneka. 

Dalam konteks kebencian yang membara dari Putin, itu juga akan mempermalukan rakyat Ukraina, menghancurkan identitas mereka, dan memadamkan api demokrasi dan semangat kebebasan.  

Sekarang kita tahu bahwa Putin melebih-lebihkan kompetensi militernya dan meremehkan keberanian dan kemampuan militer Ukraina dan ketahanan rakyat Ukraina. Kampanyenya terhenti pada kontak pertama dengan perlawanan. 

Sementara rencana Rusia mungkin untuk segera memenggal pemerintah, masalah mereka berlipat ganda, korban bertambah, dan kemajuan tampaknya membeku. 

Untuk meningkatkan efisiensi militer, Rusia mengadopsi doktrin Zhukov menghentikan pasukan mereka dan menggunakan artileri dan roket untuk meratakan segala sesuatu di depan mereka, bergerak melalui kehancuran, berhenti dan ulangi sampai mencapai tujuan akhir mereka.

Kerusakan jaminan adalah konsep asing bagi tentara Rusia, dan para pemimpin Rusia sama sekali tidak peka terhadap protes internasional atas genosida yang sekarang terjadi. 

Kematian dari apa yang mungkin menjadi puluhan ribu warga sipil tak berdosa tidak berarti apa-apa bagi mereka. Dari sudut pandang Putin, para korban bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri karena mereka tidak menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun