Bandungan, Kabupaten Semarang (30/7). Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3 sampai 20 Juli 2021 kemudian berlanjut menjadi Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dari 20 Juli 2021 sampai 2 Agustus 2021 dan diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 guna menekan lonjakan kasus Covid-19.
Kebijakan pembatasan aktivitas telah dilakukan pemerintah, tetapi hal tersebut tidak dapat secara langsung menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia. Faktanya, angka kasus terkonfirmasi covid-19 masih sangat tinggi mencapai 30.000 kasus. Total angka kematian yang disebabkan oleh covid-19 di Indonesia tercatat hingga 1.604 kasus pada tanggal 1 Agustus 2021.
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena masyarakat dirasa sering lalai menerapkan protokol kesehatan, seperti malas mencuci tangan. Seperti yang diketahui, jika penyebaran Covid-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang mungkin sudah terkontaminasi oleh tangan-tangan kotor orang lain. Sehingga fasilitas umum untuk mencuci tangan juga sangat beresiko menularkan Covid-19.
Melihat fenomena itu, mahasiswi Teknik Elektro Universitas Diponegoro berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan Si Cerdik "Touchless" yang merupakan alat hand sanitizer otomatis dengan menerapkan sistem tanpa sentuhan guna menekan penyebaran Covid-19 di Desa Jetis, Bandungan. Pelatihan ini diikuti oleh karang taruna Desa jetis yang dilakukan secara daring melalui platform Google Meet. Hal ini dilakukan mengingat masih diberlakukannya PPKM Level 4 yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas yang dapat menimbulkan kerumunan.
Kegiatan pelatihan ini terdiri dari edukasi mengenai media penyebaran Covid-19, pengenalan komponen, proses perakitan serta penggunaan alat. Pengenalan komponen dilakukan untuk mengenalkan istilah - istilah elektronika yang masih asing di telinga remaja karang taruna Desa Jetis serta menambah pengetahuan mengenai konsep - konsep dasar dari bahan pembuatan. Kemudian dilanjutkan proses perakitan dan penggunaan alat. Penggunaan alat hand sanitizer otomatis ini sangat mudah, hanya dengan menekan tombol ON pada saklar. Lalu mendekatkan tangan ke arah sensor maka alat akan secara otomatis memompa dan mengeluarkan cairan hand sanitizer.
Pada pelatihan ini mendapat respon positif dari karang taruna dan mereka tertarik untuk memperbanyak alat hand sanitizer otomatis ini di Desa Jetis dengan harapan agar penyebaran Covid-19 dapat teratasi. Dengan diadakannya pelatihan ini, warga desa jetis khususnya karang taruna bisa membuat sendiri alat hand sanitizer otomatis.
Alat hand sanitizer otomatis ini dilengkapi dengan poster cara pemakaian alat yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan alat tersebut. Nantinya alat hand sanitizer otomatis ini akan diletakkan di Balai Desa Jetis guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui kontak langsung.
Penulis : Chintya Dewi Safira (Teknik Elektro 2018)
DPL : Agus Naryoso., S.Sos., M.Si.