Mohon tunggu...
Chindy Surya Pratiwi
Chindy Surya Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Chindy

Chindy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ku Ingin Memilih Bakatku Sendiri

20 September 2020   20:57 Diperbarui: 20 September 2020   21:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Nak, kau harus memiliki bakat menari. Harus!"

Kata-kata itulah yang sering kali keluar dari mulut orang tua saat menginginkan anaknya menjadi penari, padahal belum tentu bakat yang dimiliki anak yaitu menari. "Kenapa?" pertanyaan inilah yang sering muncul dalam benak anak. Kenapa aku harus mendalami bakat menari sedangkan aku ingin mendalami bakat bernyayi dan sebagainya.

Karena setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang berbakat dalam bidang apapun sesuai dengan yang diinginkannya padahal mereka tidak menyadari hal dibalik itu akan mempengaruhi mental dan bakat anak. Orang tua hanya berfokus pada tujuan mereka dalam mendidik anak sesuai dengan keinginan mereka tanpa adanya komunikasi yang mendalam pada anak tentang keputusan yang akan mereka ambil kedepannya.
Jangan membanding-bandingkan setiap anak dalam segi apapun, karena masing-masing anak memiliki kemampaun yang berbeda-beda mau itu anak kembar sekalipun. 

Maka dari itu kenalilah kepribadian setiap anak sesuai dengan bakat, minat, intelegensi dan kreativitas anak.

Masing-masing kata diatas memeliki definisi-defini yang berbeda, diantaranya: bakat merupakan potensi yang dimiliki suatu individu untuk menguasai atau memperdalam pembelajaran dalam waktu singkat dari kebanyakan orang.

Bakat berasal dari diri anak sendiri yang dikembangkan secara nyata. Sehingga, orang tua memeiliki tugas mendorong anak dalam mengembangkan bakat anak secara mnyeluruh bukan malah menjatuhkannya. Dengan itu bakat memiliki dua perbedaan jenis, yaitu: 1. kemampuan pada bidang khusus (talent), seperti bakat menulis, melukis, musik, bernyanyi dan lain sebagainya. dan 2. Bakat khusus yang memerlukan perantara untuk merealisasikan kemampuan yang dimiliki.

Talenta bisa dikembangkan melalui kapasitas intelektual, kreatif, artistic, kepemimpinan dan bidang akademik tertentu karena semua itu bagian dari bakat.

Maka dari itu, bakat bukanlah suatu sifat tunggal melainkan merupakan sekelompok sifat yang meningkat menjadi bakat. Contohnya dalam bakat musik, ada kemampuan membedakan nada, keserasian suara, kepekaan irama dan lain sebagainya.

Bakat akan muncul jika ada kesempatan untuk mengembangkannya sehingga mungkin terjadi bagi seseorang yang belum mengetahui bakatnya dan tidak mengembangkannya tetap akan menjadi kemampuan yang latent. Bakat juga harus dilakukan dengan latihan khusus yang bertujuan untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperdalam.    

Sedangkan yang dimaksud dengan minat adalah suatu kondisi dimana anak memiliki perhatian khusus pada suatu hal yang disertai dengan keinginan untuk memepelajarinya lebih dalam. Tentu saja, orang tua juga harus menjadi faktor peendukung bagi perkembangan kemampuan anak.

Menurut Sternberg (2006), pengertian dari intelegen ialah suatu kapasitas belajar dari pengalaman-pengalaman dengan menggunakan proses metakognitif untuk meningkatkan pembelajaran dan kemampuan beradaptasi anak pada lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain intelegensi adalah sebuah potensi. Adapun aspek-aspek intelegensi diantaranya, kemampuan untuk mengklarifikasi pola, keemmapuan untuk memodifikasi perilaku secara adaptif, kemampuan berpikir secara deduktif, kemampuan berpikir secara konseptual dan yang terakhir kemampuan untuk mengerti atau memahami suatu situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun