Mohon tunggu...
Chindi Emiya Pepayoca
Chindi Emiya Pepayoca Mohon Tunggu... Mahasiswa - https://www.kompasiana.com/chindi86930

Educational Psychology and Guidance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Model dan Strategi Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus

7 April 2021   11:47 Diperbarui: 7 April 2021   12:02 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada penyelenggaraan pendidikan inklusif ini bagi anak berkebutuhan khusus tentu ada tujuan yang ingin dicapai, terutamanya bagi anak berkebutuhan khusus itu sendiri. Tujuannya yaitu membentuk sistem layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara bersama-sama dengan sebayanya dengan adanya penyesuaian dari berbagai aspek seperti sarana dan prasarana yang akan diperlukan, kurikulum serta sistem pembelajaran yang akan digunakan untuk diterapkan di sekolah. Tentu semua hal itu disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing anak.

Manfaat pendidikan inklusif sendiri bagi anak berkebutuhan khusus yaitu menghilangkan sikap diskriminatif bagi anak berkebutuhan khusus dan membangun kesadaran seberapa penting pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus, mengidentifikasi kendala yang muncul yang berkaitan dengan kebuthan tiap anak terhadap pembelajarannya, melatih masyarakat untuk terlibat dalam melakukan monitoring terkait mutu pendidikan bagi semua anak baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus.

Tidak hanya memiliki tujuan dan manfaat, pendidikan inklusif ini juga memiliki ciri-ciri yang dapat diguanakan untuk mengidentifikasinya, yaitu antara lain: (1) setiap anak berkebutuhan khusus bersama anak lainnya belajar bersama-sama, (2) kondisi dari anak akan disesuaikan dengan sistem pendidikan, (3) layanan pendidikan yang diperoleh anak berkebutuhan khusus harus sama menantang, layak dan bermutunya dengan anak normal, dan (4) layanan yang diperoleh setiap anak harus sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya.

Tentunya dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif ini, anak berkeuthan khusus juga mengingkan keuntungan yang berguna untuk dirinya sendiri sesuai dengan kebuthan yang ia miliki. Oleh sebab itu keuntungan dari pendidikan inklusif ini antara lain: a) hak pendidikan bagi setiap anak berkebutuhan khusus (education for all) dapat dipenuhi dengan baik, b) proses belajar mengajar anak berkebutuhan khusus dapat didukung baik oleh pemerintah maupun masyarakat, c) melatih emosi-sosial para anak berkebutuhan khusus, dan d) pendidikan anak berkebutuhan khusus akan berjalan lebih efesien.

Model Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus yang tentunya memiliki 'keistimewaan' ini, tentunya juga memiliki model pembelajan yang khusus guna menjadi 'wadah' bagi anak berkebutuhan khusus untuk berkembang secara optimal. Oleh sebab itulah model pembelajaran ini juga diperlukan dalam membantu anak berkebutuhan khusus ini. Dimana model pembelajaran ini dapat dilihat dari bentuk penyelenggaraan dan gradiasi layanan bagi anak berkebuthan khusus yang dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Bentuk layanan pendidikan segregrasi

Pada umumnya bentuk layanan pendidikan ini diselenggarakan dari tingkat persiapan, tingkat dasar sampai paling akhir tingkat lanjutan. Selain itu sistem yang pada umumnya digunakan juga lebih mengarah kepada sistem yang bersifat individualisme. Artinya dimana anak berkebutuhan khusus akan diajarkan secara tersendiri disesuaikan dengan kebutuhan dari anak tersebut. Sehingga biasanya anak-anak yang berada dalam satu kelas reguler tidak akan banyak agar pembelajaran dapat berlangsung lebih intens. Bentuk penyelenggaraan dari layanan ini yaitu terdiri dari:

  1. Sekolah Luar Biasa (SLB)

  2. Sekolah Luar Biasa Berasrama

  3. Kelas jauh (Kelas kunjung)

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun