Mohon tunggu...
Sadzikri
Sadzikri Mohon Tunggu... Pelajar -

Pelajar SMA | Sejarah adalah pelajaran favorit saya | Menyukai politik karena politik itu seni realis terbaik | Juga seorang penggemar budaya pop Jepang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masyarakat Korea Utara Mungkin Lebih Bahagia daripada Kita

23 Juni 2018   10:19 Diperbarui: 23 Juni 2018   10:38 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Besar Mansudae (sumber: PBS)

Mungkin sudah sering kita mendengar berbagai kekhawatiran terhadap kondisi masyarakat di Korea Utara. Negara tersebut memang dituding memiliki catatan HAM dan demokrasi terburuk di dunia. Berbagai laporan mengenai kamp konsentrasi, pengekangan hak berpergian, dan laporan lainnya selalu menghiasi catatan buruk HAM di Korea Utara. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan bahwa seseorang dapat dieksekusi mati hanya karena memiliki kitab suci.

Keadaan ekonomi Korea Utara juga dianggap sebagai salah satu yang terburuk di dunia. Akibat dari runtuhnya Uni Soviet, kesalahan manajemen ekonomi, serta bencana alam, Ekonomi Korea Utara menjadi hancur dan kelaparan merajalela pada dekade 1990-an. Imbasnya, pendapatan per kapita anjlok hingga lebih dari 30%,  dan jumlah penduduk yang kabur dari Korea Utara meningkat. Sejak saat itu pula, keadaan ekonomi Korea Utara belum dapat pulih kembali ke tingkat sebelum tahun 1990-an.

Namun, dalam beberapa video yang saya lihat, apabila kita bertanya kepada mereka mengenai kehidupan mereka, mereka pasti akan menjawab bahwa mereka menjalani hidup yang bahagia. Bahkan, mereka bisa saja menjawab bahwa mereka adalah orang yang paling bahagia dan tidak iri terhadap apapun di dunia.

Tentu kita akan segera berpikir bahwa mereka mengatakan hal tersebut karena dipaksa dan diancam oleh penguasa. Namun, dari yang saya lihat, mereka mengatakan hal tersebut dengan tanpa beban. Sampai sekarang, masih terjadi perbedaan pendapat mengenai 'keikhlasan' masyarakat Korea Utara mengenai hal tersebut. Apakah benar mereka ikhlas mengatakan hal tersebut? Ataukah mereka berada di bawah paksaan untuk mengatakan hal tersebut?

Berdasarkan berbagai hal yang saya amati dan pahami, dari sisi pro maupun kontra, ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan mengapa masyarakat Korea Utara merasa bahagia. Karena kebahagiaan itu bersifat relatif, maka standar kebahagiaan mereka mungkin berbeda dibandingkan dengan kita. Kita juga tidak bisa menghakimi bahwa mereka tidak bahagia hanya karena standar mereka itu berbeda dari standar kebahagiaan mayoritas di dunia.

SUMBER KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KOREA UTARA

Beberapa hal yang, menurut saya, menjadi sumber kebahagiaan masyarakat Korea Utara adalah sebagai berikut:

1. Loyalitas kepada Dinasti Kim sebagai dasar dan tujuan hidup

Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Korea Utara diajarkan sejak dini bahwa loyalitas kepada Dinasti Kim (Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan Kim Jong-un) adalah hal mutlak yang menjadi dasar dan tujuan hidup mereka. Mereka diajarkan untuk melakukan yang terbaik demi pemimpin mereka. Militer maupun sipil juga diajarkan untuk mati demi melindungi pemimpin mereka. Sehingga, akan terbentuk mindset bahwa kebahagiaan adalah ketika mereka dapat membela, melindungi, atau membahagiakan pemimpin mereka.

2. Isolasi total

Rahasia umum yang kedua adalah aksesibitas masyarakat Korea Utara yang dibatasi dari dunia luar. Akses informasi resmi hanya melalui media milik partai dan negara yang mungkin sudah disunting sedemikian rupa. Network yang umum adalah Kwangmyong yang berupa intranet sehingga hanya dapat diakses dari dalam negeri. Namun, hal ini dapat membuat masyarakat Korea Utara tidak merasa iri terhadap apapun di dunia karena mereka tidak dapat membanding-bandingkan terhadap apapun dari luar negeri.

3. Rasa syukur atas apa yang dimiliki

Karena mereka tidak merasa iri atas apapun di dunia, mereka akan selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Mereka akan menganggap bahwa apa yang mereka miliki adalah yang terbaik di dunia, meskipun jauh di bawah standar dunia internasional. Hal ini akan mendukung kebahagiaan mereka karena kita tahu bahwa rasa syukur adalah kunci utama menuju kebahagiaan, dan mereka benar-benar memiliki rasa syukur itu.

Masalah kebahagiaan masyarakat Korea Utara hanya terletak pada kebutuhan pangan dan energi, hal yang masih belum terpulihkan sepenuhnya sejak 1990-an. Jika masalah ini dapat terselesaikan, pastilah kebahagiaan mereka akan menjadi benar-benar sempurna.

BAGAIMANA DENGAN KITA YANG LEBIH "BEBAS"

Bagaimana dengan kita? Mungkin kita merasa lebih bahagia dibandingkan masyarakat Korea Utara karena kita memiliki kebebasan yang tidak mereka miliki. Namun, apakah kita masih sering membanding-bandingkan apa yang kita punya dengan orang lain sehingga menyebabkan kita menjadi iri? Apakah kita sudah memiliki dan mengikuti dasar dan tujuan hidup yang sesuai dengan apa yang kita inginkan? Yang terpenting, apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang kita punya?

Masyarakat Korea Utara mungkin lebih terkekang daripada kita, namun mereka memiliki sifat yang bisa jadi lebih baik daripada kita. Mereka tidak iri terhadap apapun di dunia dan merasa bahwa yang mereka miliki adalah yang terbaik. Dasar dan tujuan hidup sudah jelas, yaitu mengabdi kepada Dinasti Kim. Dan karena dua hal tersebut, mereka memiliki rasa syukur yang tinggi, sebuah kunci utama menuju kebahagiaan.

Mengenai kebebasan, kita memang lebih bebas dari mereka. Namun, mereka mungkin lebih bahagia daripada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun