Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abu Sufyan: Musuh Allah yang Masuk Surga

19 Maret 2019   16:31 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:41 5047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abu Sufyan: Musuh Allah yang Masuk Surga (picswe.com)

Bersama Sahabat Mulia... 

Abu Sufyan bin Harb 

"Barangsiapa yang masuk ke Rumah Abu Sufyan, maka dia aman..." (Rasulallah SAW)

Dan... dekatlah kemenangan Yarmuk

Peran para sahabat di dalam sejarah merupakan peran para singa. Ini bukan pujian untuk mereka, melainkan sebagai pencerahan tentang mereka karena jasa-jasa yang telah mereka persembahkan untuk Baginda Muhammad SAW. Begitu juga sebagai penyubur ingatan tentang keutamaan mereka atas umat Islam seluruhnya.

Generasi yang menakjubkan ini, dalam tempo yang singkat telah menyebarkan agama Allah SWT ke segala penjuru bumi, Barat dan Timur. Fakta yang luar biasa ini telah membuat bingung para pakar sejarah sampai hari ini. 

Baca juga : Surga untuk Malaikat Tak Bersayap

Bagaimana mungkin generasi yang mulia ini berhasil meluluh-lantakkan benteng Kekaisaran Persia dan Romawi dalam waktu yang berdekatan. Karena prestasi gemilang ini, para sahabat --tanpat pujian yang berlebih- telah menjadi generasi terhebat sepanjang sejarah manusia yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

Ketika kita menyebut mereka sebagai generasi yang sempurna, maka yang dimaksud bukan satu atau dua orang dari para sahabat. Melainkan  mereka semua tanpa terkecuali. Ya... mereka semua. 

Yang jumlahnya mencapai seratus ribu orang. Setiap sahabat --tanpa terkecuali- adalah orang-orang yang adil di sisi Allah SWT. Merekalah yang dipilih oleh Allah SWT satu-persatu untuk menjadi teman dan sahabat Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, berhati-hatilah. Jangan sampai kita mencela seorang pun dari mereka. Atau menyebut dalam sejarah mereka dengan sesuatu yang buruk. Apa pun itu. Kehati-hatian ini bukan karena celaan  kepada mereka membuat buruk pribadi dan sejarah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun