Saat ini sosial media tidak luput dari kehidupan masyarakat. Berbagai jenis umur sekarang hampir memiliki sosial media pribadi, dari anak kecil, remaja, mahasiswa, sampai orang tua. Ada berbagai jenis aplikasi sosial media yang beredar sekarang, salah satunya adalah aplikasi sosial media Instagram. Instagram adalah aplikasi berbagi foto serta video yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto, merekam video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial termasuk Instagram. Kita juga dapat mengikuti akun Instagram milik orang lain, seperti milik teman, artis favorit, pemain bola favorit, dan masih banyak lagi. Rata-rata penggunaan Instagram masyarakat Indonesia adalah 17 jam perbulan.
Pemakaian aplikasi sosial media berlebih dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak muda. Termasuk penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menimbulkan masalah pada mental anak muda Indonesia. Seperti gangguan mental yang bernama FOMO (Fear of Missing Out). FOMO adalah rasa cemas dan takut saat tidak terhubung dengan akun sosial medianya walau hanya beberapa saat karena takut ketinggalan berita. FOMO sering kali berasal dari melihat media sosial orang lain. Anak perempuan yang lebih sering memainkan sosial media cenderung mengalami depresi, sedangkan anak laki-laki yang lebih sering memainkan sosial media cenderung mengalami kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa stress takut tertinggal dapat diakibatkan oleh penggunaan sosial media berlebih salah satunya aplikasi Instagram.
Selain FOMO, ternyata penggunaan Instagram dapat mengakibatkan insecure alias rasa kurang aman karena sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang mengakibatkan rasa kurang percaya diri dan rasa tidak aman hingga rela melakukan segala hal demi apa yang diinginkan. Tak jarang juga rasa tidak aman tersebut dapat menjerumus pada keinginan bunuh diri.
Penyakit mental lain yang diakibatkan penggunaan Instagram berlebih adalah gangguan makan, resiko terkena depresi, terganggunya suasana hati, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, penggunaan sosial media perlu diatur dan digunakan untuk hal-hal baik agar kita sebisa mungkin terhindar dari gangguan mental akibat sosial media.
