Mohon tunggu...
Frichicilia Grace Stahlumb
Frichicilia Grace Stahlumb Mohon Tunggu... Lainnya - No Sound Without Silence =)

We don't live our lives hoping to be understand by others. We just do our best to make the right choice. Catch me on: instagram: chicigrace || twitter: @chicigrace || email: chiciracetia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanoto Scholars Gathering 2015: I'm Proud to be A Tanoto Scholar!

1 September 2015   10:39 Diperbarui: 1 September 2015   10:39 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Bersama dalam Pembukaan Tanoto Scholars Gathering 2015."][/caption]

Mengalahkan beribu pesaing dari seluruh Indonesia dan menjadi orang pertama yang dapat menembus beasiswa ini dari jurusan saya, Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara; serta tergabung dalam Keluarga Besar Tanoto Foundation - Angkatan 2014, adalah sebuah pencapaian istimewa yang saya dapatkan di bangku perkuliahan. Karena untuk bisa meraih beasiswa Tanoto Foundation, tahapan yang dilalui tidaklah mudah. Saya aja pernah gagal sekali loh! Tetapi, kegagalan itulah yang menjadi motivasi kuat saya untuk meraih kembali beasiswa yang didirikan oleh Pak Sukanto Tanoto hingga akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia di tahun 2014. Welcome to Tanoto Foundation! Welcome to Tanoto Scholars Association Medan!

Sekilas nih, Beasiswa Tanoto Foundation itu bukan hanya sekedar beasiswa yang memberi “bantuan dana” saja. Tapi mereka juga memberi berbagai macam program pengembangan diri mulai dari keterampilan softskill hingga kesempatan magang di perusahaan yang tergabung dalam grup RGE! Nah, salah satu program Tanoto Foundation yang ditunggu-tunggu oleh para Scholars adalah Tanoto Scholars Gathering. Dan pada tanggal 12-16 Agustus 2015 kemarin kegiatan yang mengambil tema “Learn and Lead” ini sudah dilaksanakan dan berjalan sangat sukses! Saya juga ingin berbagi mengenai keseruan selama Tanoto Scholar Gathering 2015 (TSG 2015) digelar.

TSG 2015 sendiri untuk kedua kalinya diadakan di provinsi Riau, tepatnya di kota Pangkalan Kerinci – Kompleks RAPP. Ketika saya pertama kalinya menginjakkan kaki di Riau, saya sangat takjub dengan banyaknya tanaman Sawit dan Akasia yang terhampar luas di sepanjang perjalanan menuju Pangkalan Kerinci. Bukan cuma itu aja, pada saat memasuki Kompleks RAPP saya lebih kagum lagi dengan penataan kompleks tersebut yang sangat rapi layaknya kota mandiri (townsite).

Sore harinya, kami semua dikumpulkan di Sport Centre untuk mengikuti upacara pembukaan yang ditandai dengan penyalaan obor oleh Kak Anderson Tanoto. Kak Anderson sendiri dalam upacara pembukaan mengatakan bahwa Learn and Lead adalah bagaimana kita menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain serta apakah kita siap untuk belajar dari kesalaan ketika kita menjadi seorang pemimpin.

Malam harinya, kami semua dikumpulkan kembali di poolside bersama kelompok yang sudah ditentukan oleh panitia. Disinilah ajang untuk saling berkenalan dan lebih akrab lagi dengan sesama teman yang beda universitas. Tetapi Saya akui, kelompok saya pada saat itu masih jaim-jaiman, diem-diem aja, bahkan udah kenalan berapa kali pun tetap gak inget nama dan wajah teman kelompoknya sendiri. Yaah wajar aja sih, sindrom hari pertama.. hehehe.

Kegiatan TSG 2015 dimulai pada hari pertama, yaitu sebuah kegiatan yang bertajuk “Study Visit Industrial” yang tujuannya itu untuk:

  1. Mengenalkan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam grup RGE (Rajawali Garuda Emas) kepada para Tanoto Scholar, yaitu PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) dan Asian Agri.
  2. Melihat secara langsung proses pembibitan Akasia di KCN (Kerinci Central Nursery).
  3. Melihat pengembangan teknologi pembibitan dan penanaman Akasia, Eukaliptus, dan Sawit; serta melihat dan mengetahui sejarah perkembangan bisnis Pak Sukanto Tanoto, Kompleks RAPP Pangkalan Kerinci, dan Tanoto Foundation di RGE Technology Center.

Dari pertama saya mendengar kegiatan ini dari awal, saya sempat berpikir sejenak “kenapa harus belajar hal beginian? Padahal kan aku bukan berasal dari  jurusan Eksata” . Ternyata apa yang saya pikirkan dari awal semua langsung berubah drastis ketika saya memasuki PT RAPP. Disana saya menyaksikan secara langsung proses produksi kertas  berskala dunia. Jujur saja, saya kagum dan beruntung dapat kesempatan bisa memasuki perusahaan kertas bertaraf internasional. Begitu juga ketika saya memasuki kawasan KCN, yang dimana proses pembibitan dan penanaman Akasia sangat dijaga kualitasnya. Disitulah rasa keingintahuan saya mulai muncul. Saya pun berdecak kagum melihat hamparan tanaman akasia yang masih dalam proses treatment dan perawatan, sangat rapi dan hijau. Dan di KCN inilah saya lumayan aktif bertanya kepada sang instruktur soal proses penanaman danperawatan Akasia ini, hehehe.

Di RGE Technology Center rasa ketertarikan saya terhadap kegiatan ini semakin tinggi. Bisa mengetahui dan melihat teknologi yang digunakan perusahaan untuk menciptakan kualitas Akasia, Eukaliptus, dan Sawit yang unggul secara langsung merupakan sebuah keberuntungan bagi saya. Ditambah lagi saya bisa mengetahui sejarah kompleks RAPP Pangkalan Kerinci dan Tanoto Foundation, betapa bangganya saya bisa jadi salah satu penerima beasiswa Tanoto Foundation.

Terakhir, saat berkunjung ke Asian Agri. Saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang unik dan menarik, yaitu menyaksikan pemanenan sawit secara langsung! Tentunya ini kesempatan yang gak boleh dilewatkan tentunya. dan, disini saya mendapatkan ilmu baru lagi tentang pemanenan sawit yang benar dan metode pengusiran hama yang alami tanpa merusak alam. What a wonderful moment! Setelah selesai kegiatan study visit, saya pun langsung mengambil kesimpulan bahwa ilmu itu bisa didapat dari mana saja, tidak harus sesuai dengan bidang kita. Dan ilmu yang aku dapet dari hari pertama ini keren dan bermanfaat banget, hehe.

[caption caption="Akasia yang berada di Kerinci Central Nursery"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun