Mohon tunggu...
Chicio Mikhael
Chicio Mikhael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Chicio Mikael Tambunan

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dalam Organisasi dan Proses Terjadinya Konflik

10 Agustus 2022   21:36 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:15 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik Dalam Organisasi

Di dalam mencapai tujuan sebuah organisasi, konflik sudah sangat rawan terjadi, proses menuju tujuan ketat menjadikan konflik tidak dapat dihindari.

Menurut Winardi (2004: 384) mendefinisakan konflik sebagai sesuatu situasi dimana terdapat adanya tujuan-tujuan; kognisi-kognisi atau emosi-emosi yang tidak sesuai satu sama lain, pada diri individu-individu atau antara individu-individu yang kemudian menyebabkan timbulnya penentangan atau interaksi yang bersifat antagonistic.

Konflik dalam organisasi merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan individu yang meliputi pendirian dan perasaan. Dari satu pihak tersebut berusaha menyingkirkan pihak satu dengan pihak lain dengan cara menjatuhkan atau membuatnya mengalah dalam mengambil suatu keputusan. Konflik akan hilang apabila menghasilkan integrase dengan baik.

Proses Terjadinya Konflik

Ada beberapa tahap proses terjadinya suatu konflik dan saling berkaitan. Antara lain:

  • Pada tahap pertama, terjadi ketidakcocokan pemikiran atau perasaan yang dapat menimbulkan konflik. Kondisi ini dimampatakan oleh tiga hal yaitu komunikasi, struktur, dan variable pribadi.

  • Pada tahap kedua,kognisi dan personalisasi dimana ada dua hal pokook yang perlu dipahami dalam tahap ini yaitu konflik yang dipersepsikan dan konflik yang dirasakan. 

  • Konflik yang dipersepsikan merupakan kesadaran satu pihak akan ekstitensi kondisi-kondisi yang menciptakan kesempatan munculnya konflik. 

  • Sementara konflik yang dirasakan adalah konflik yang melibatkan emosional dalam suatu konflik sehingga muncul rasa emosional seperti cemas, marah, dan tegang.

  • Selanjutnya di tahap ketiga adalah tahap maksud. Maksud disini diartikasn sebagai keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu dalam satu bagian konflik. Konflik sering terjadi karena putusnya satu pihak terhapat pihak lain yang tidak bisa dihubungkan.

  • Pada tahap keempat, tahap perilaku yang menyangkut pernyataan, tindakan dan reaksi yang diciptakan oleh pihak yang mengalami konflik. 

  • Dalam perilaku konflik menjelaskan upaya untuk melaksanakan maksud masing-masing pihak.

  • Tahap yang terakhir adalah tahap hasil yaitu merupakan konsekuensi-konsekuensi yang bersifat fungsional dan disfungsional. 

  • Maksudnya adalah apakah dari hasil konflik tersebut dapat memperbaiki kualitas keputusan, meningkatkan kinerja kelompok, dan dapat merangsang inovasi dan kreativitas atau dapat menurunkan kinerja kelompok, pengurangan kepaduan kelompok, dan tidak dapat mencapai tujuan kelompok tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun