Mohon tunggu...
Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

https://play.google.com/store/apps/details?id=Blogger+&referrer=utm_source%3DGeogle%2B%26utm_medium%3DEmail%26utm_term%3DKepenulisan%2B%26utm_content%3DInfo%2Bmenulis%26utm_campaign%3DInfo%2Bkepenulisan%2B%26anid%3DadmobU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelajaran Berharga dari Seorang Anak Kecil

24 Mei 2023   20:22 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:32 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ridwan, mahasiswa di sebuah universitas baru saja keluar dari kampusnya untuk segera pulang. Di tengah jalan ia melihat sebuah Ampera yang pengunjungnya terlihat ramai. Kebetulan saat itu perutnya terasa lapar, ia pun memutuskan pergi ke sana.

      

Ampera itu berada di pinggir jalan. Jadi setiap kendaraan yang berlalu lalang di sana akan berhenti dan singgah untuk makan atau sekedar membelinya agar bisa di bawa pulang.

   

Ridwan segera memesan begitu tiba di sana, para pelayannya yang ligat, mampu melayani para pelanggan dalam waktu yang tak lama. Setiap pelanggan di sana, tak ada yang merasa kecewa ataupun mengeluh setiap kinerja yang mereka lakukan. Begitu juga dengan Ridwan, ia langsung menyantap makanan pesanannya tadi begitu terhidang di hadapannya. 

     

Jalanan begitu ramai membuat Ridwan sesekali memandang suasananya melalui jendela kaca. Dari balik kaca itu terlihat beberapa anak kecil yang sedang menjajakan dagangannya. Sorot matanya berubah ketika mendapati salah seorang sedang mendekat kearahnya. 

      

Ridwan sedikit terkejut, namun ia terus melanjutkan menyantap makanan yang masih tersisa di piringnya. Anak laki-laki kecil yang datang tadi menawarkan kue yang di jajakannya pada Ridwan, "Kak lihat, aku membantu ibuku menjual kue ini. Apakah kakak mau membelinya? Rasanya jelas enak loh!" Anak itu terlihat senang sekali, seolah itu buka beban sama sekali.

      

Ridwan tersenyum simpul, Maaf dek, sepertinya tidak dulu. Kakak masih sedang makan." sahutnya dengan ramah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun