Mohon tunggu...
sriashfia dewi
sriashfia dewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Butuh Sosok Pemimpin Seperti Fidel Castro

30 September 2018   18:52 Diperbarui: 30 September 2018   22:11 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia butuh pemimpin yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, benar-benar mengerti jati diri Indonesia, seorang pemimpin yang memahami Indonesia itu sendiri, sosok pemimpin yang mampu mengembalikan Indonesia sebagai Indonesia yang sesungguhnya. Seperti mantan presiden sekaligus revolisioner komunis Kuba, Fidel Aljandro Castro Ruz yang menggagas kalimat "Patria O Muerte!", "Tanah air atau mati!". Seakan-akan hidupnya hendak ia berikan seluruhnya untuk tanah air yang begitu ia banggakan, yaitu Kuba. Semenjak menduduki bangku perkuliahan, Fidel Castro begitu tertarik dengan gagasan dan literatur Marxisme. 

Namun, terlepas dari paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx yang berkaitan erat dengan komunis yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip dan nilai demokrasi Pancasila, kita harus melihat gaya dan cara kepemimpinan Fidel Castro yang sangat diharapkan kehadirannya di dalam sebuah kondisi negara seperti Indonesia yang hingga hari ini masih diselimuti masalah-masalah ekonomi dan sosial yang belum juga bisa dihilangkan.

Banyak masyarakat Indonesia yang hidup dengan kondisi perekonomian yang memprihatinkan dan berada di garis kemiskinan. Tidak jarang masyarakat yang hidup serba kekurangan ini melakukan hal-hal yang sangat membuat miris karena kondisi ekonomi mereka yang kritis. Kemiskinan menjadi potret buram di Indonesia, masyarakatnya yang terhimpit masalah ekonomi mencari cara untuk bertahan. 

Kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan menjadi salah satu penyebab kemiskinan. Program-program yang digiatkan oleh pemerintah untuk menjinakkan angka kemiskinan. Sebagaimana bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh signifikan diharapkan bukan hanya menurunkan presentase data kemiskinan saja, tetapi dapat pula menanggulangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Pembicaraan tentang kepemimpinan nasional harus menjadikan kelesuan ekonomi sebagai isu krusial, tidak larut dalam isu permukaan yang tidak esensial. Isu ekonomi adalah substansi persoalan bangsa hari ini. Kondisi ketika kurs dolar dan hutang negara sudah menembus angka tertentu, impor pangan terus membanjiri, dan harga-harga komoditi pertanian makin tak menentu. Sementara harga kebutuhan pokok semakin membuat ibu-ibu menjerit. Kemudian, daya beli masyarakat terus menurun, problem kemiskinan dan pengangguran belum ada tanda-tanda menggembirakan, serta sumber daya alam yang melimpah belum mampu diolah untuk kepentingan rakyat sepenuhnya sebagaimana amanat UUD 45. 

Lalu, apakah sosok Fidel Castro mempunyai kapasitas untuk bisa mengurai kemelut sosial dan ekonomi di Indonesia?  Fidel Castro memoles dirinya sebagai orang kuat yang dikemas dengan keberanian, menggaungkan kritik dan pernyataan anti-barat, plus penataan dirinya menjadikan seolah - olah Soekarno yang terlahir kembali untuk Indonesia sekarang.

Ketertarikan Castro pada politik dimulai sejak ia menjadi mahasiswa jurusan hukum di Universitas Havana, menjadikan masa mudanya sebagai aktivis yang progresif revolusioner. Aktif dalam demonstrasi yang menentang imperialisme maupun mendorong demokratisitas. Bukan hanya aktif di Kuba, ia juga terlibat dalam jaringan aktivis mahasiswa se-Amerika Latin, Isu anti-Amerika menjadi bahan utama kampanyenya.

Saat menjadi pengacara muda, Fidel Castro banyak membela kaum miskin, sembari merintis karier di dunia politik. Kuba adalah negara yang standar kesehatan dan kesejahteraan sosialnya sangat tinggi pada masa pimpinan Fidel Castro, pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat.

Hebatnya, Castro mencapai prestasi itu dalam masa-masa embargo ekonomi oleh AS. Selama 44 tahun perekonomian Kuba menderita. Namun Fidel Castro berhasil mengubah situasi itu menjadi lebih baik bagi rakyatnya. Begitu bencinya Castro dengan Amerika, sampai-sampai ia pernah melarang peredaran dolar Amerika di Kuba. Hal ini pun berdampak berat bagi perekonomian rakyat. Alasannya tentu karena mata uang ini jadi standar yang dipakai di dunia internasional. Namun ternyata rakyat Kuba bisa bertahan dengan uang peso mereka. Lebih mempercayai mata uang sendiri membuat penduduk Kuba lebih stabil perekonomiannya, hal ini berdampak bagus pada akhirnya.

Karena tidak ketergantungan terhadap dolar, akhirnya ekonomi Kuba justru stabil. Masyarakat tidak begitu terkena efek dari naik turunnya dolar. Prestasi Fidel Castro selanjutnya yang paling disorot selama menjabat sebagai presiden adalah membabat habis buta huruf. Percaya atau tidak Kuba dinyatakan 99,8 % terbebas dari buta aksara. Hal ini disebabkan karena Castro begitu perhatian dengan pendidikan.

Sekolah-sekolah ia gratiskan, bahkan ia juga menyuruh para guru untuk mendatangi murid yang ingin belajar. Hampir seluruh penduduk Kuba dapat membaca dan menulis karena program yang digagas oleh Fidel Castro. Soal kesehatan ia juga melakukan gebrakan besar. Castro banyak membangun klinik-klinik dan sekolah-sekolah kesehatan. Bahkan jumlah dokter di Kuba dinyatakan surplus. Castro sampai harus mengirim para dokter ini ke luar negeri untuk dipekerjakan. Ia memosisikan diri sebagai ayah bagi anak-anak Kuba, paman bagi para pemuda Kuba dan berhasil memberi kesejahteraan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun