![[renunganminggu] Menemukan Kekayaan Sejati di Hadapan Allah](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/03/file61ab03af-2c84-4681-95c6-4d3bbbbdb3a9-688e97b4c925c44b5f00a692.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[media] Menyalakan Harapan di Tengah Badai, Bersama Media yang Berintegritas](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/01/mhsiswa2-68b5a080c925c4498c7d9902.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Universitas Aisyiyah Yogyakarta menekankan peran Mahasiswa dalam bela negara di era digital.
Pemateri pertama yaitu Ibu Kompoleo Nisya Sagita, S.I.K. Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY. Beliau menyampaikan materi sebagai berikut :
Rangkuman: Peran Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth*
Presentasi ini menyoroti bagaimana mahasiswa memiliki peran vital dalam menghadapi tantangan era disinformasi dan hoaks.
1. Tantangan di Era Post-Truth
Era "Post-Truth" ditandai dengan penyebaran informasi palsu (hoaks) yang cepat, yang memicu perpecahan sosial dan melemahkan semangat nasionalisme.
Disebutkan bahwa 39% mahasiswa terpapar paham radikal, menunjukkan perlunya peran aktif mahasiswa untuk menyaring informasi dan menjaga integritas bangsa.
2. Mahasiswa sebagai Kunci Ketahanan Bangsa
Mahasiswa: Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa:
Agent of Change: Mahasiswa adalah penggerak perubahan positif dalam masyarakat.
Iron Stock: Mahasiswa adalah "stok besi" atau cadangan kekuatan yang akan memimpin masa depan bangsa.
