Nama: Bellenza & Cheryl
Kelas: X IIS 2
Pada suatu Senin, murid-murid dari SMA Kasih Indah kembali ke sekolah mereka. Sama halnya dengan Untung, yang merupakan murid dari sekolah tersebut. Untung biasanya menjadi murid yang beruntung dalam segala hal, tetapi setelah ia masuk ke sekolah ini, keberuntungan yang ia bawa setiap hari lenyap seketika.Â
"Hari ini pasti hari keberuntunganku! Aku tahu itu!" sorak Untung dalam hati. Untung pun masuk ke dalam kelas dengan penuh percaya diri. "Hai semua!" Untung menyapa teman-teman sekelasnya. Ia pun duduk di kursi di sebelah teman-teman dekatnya.
"Aduh... ketemu kursi yang goyang lagi! Udah gitu, meja juga banyak yang patah!" protes Untung yang baru saja duduk di kursi tersebut. "Mengapa kursi-kursi ini tidak dapat membawa keberuntungan." nada suara Untung dengan kesal. Â Â
Beberapa menit selang, pelajaran pertama dimulai. Bu Amel masuk ke kelas dan menerangkan pelajaran. Sebagian dari murid-murid kebingungan dan beberapa murid tertidur, suasana kelas hening. Tak lama kemudian....
"Brakkk"
"Suara apa itu?" tanya Bu Amel.
"Maaf, bu, tadi itu suara kursi saya yang rusak, saya juga terjatuh..." Untung menahan sakit setelah terjatuh dari kursinya.
"Untung..." Bu Amel langsung menghampiri meja lelaki itu, "kursinya tidak sampai retak."
"Tapi, bu, saya yang jatuh dari kursinya... kenapa ibu malahan khawatir sama kursinya? Aduh... bu, bulan ini saya sudah duduk di 18 kursi goyang dan 12 meja yang patah. Kapan kursinya diperbaiki?"