Bounce, sebuah perusahaan rintisan atau start-up asal Amerika Serikat, melakukan riset terkait mana saja kota paling romantis di dunia. Indikator penilaian Bounce dalam memberi peringkat ini adalah dengan memperhitungkan jumlah aktivitas, restoran, dan hotel romantis di suatu kota. Faktor biaya hotel untuk dua malam dan pencarian tahunan dari suatu kota di Google Keyword Planner juga dimasukkan oleh Bounce. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230201113602-269-907494/sambut-valentine-ini-5-kota-paling-romantis-di-dunia).
Paris (Prancis), San Fransisco (Amerika Serikat), Amsterdam (Belanda), Barcelona (Spanyol), Lisbon (Portugal) menjadi lima kota yang paling romatis, kita berharap kedepan salah satu destinasi wisata di Indonesia bisa menjadi kota paling romantis. Meski secara infrastruktur belum sebaik lima kota diatas, namun keramahan penduduknya, ragam budaya yang kaya, kuliner yang beraneka rasa dan alam yang asri seharusnya juga bisa menjadi indikator penilaian.
Melihat indikator penilaian Kota Paling Romantis, tolok ukur yang dipakai lebih dominan pada infrastruktur secara fisik. Tentu tidak salah menggunakan indikator penilaian secara fisik, namun menjadi bias jika dikaitkan dengan hari Valentine atau hari Kasih Sayang ( hari  untuk mengungkapkan rasa cinta dan sayang pada orang yang dikasihi). Tidak salah juga kasih sayang diwujudkan pada orang yang dikasihi dengan pergi ke kota atau tempat yang dianggap romantis, tetapi makna kasih sayang akan menjadi dangkal jika hanya diungkapkan sebatas pergi ke kota atau tempat tertentu saja, setelah berjalannya waktu perlahan rasa kasih sayang akan pudar.
Sejatinya kasih sayang diwujudkan  dalam diri dengan menghargai keberadaan orang lain dan menghormati orang lain sebagai pribadi yang layak dihormati apapun status sosialnya. Pemaknaan sejati  kasih sayang membuat diri jauh dari hanya memikirkan diri sendiri, senantiasa hati dan diri rindu hadir dalam kepedulian, empati bagi sesama tidak sebatas orang-orang terdekat atau keluarga sendiri.
Kasih sayang menjadi suatu perekat yang indah dalam relasi sesama, menjadi keindahan hidup di dunia yang makin tidak nyaman. Keseharian yang dihiasi kasih sayang akan menjadi "Valentine" yang sesungguhnya. Kasih sayang mampu hadirkan ketulusan sikap, rela berkorban demi kebaikan bersama.
Jadikan momen "Hari Valentine" sebagai pengingat sekaligus pendorong untuk terus memacu diri, mengoreksi diri menjadi lebih mengasihi orang lain, ulurkan tangan dan bergegas membantu yang membutuhkan, tumbuhkan semangat cinta yang tulus bagi sesama, sadarkan diri makin peduli dengan lingkungan, alam dan bumi, menjadi hunian bagi semua dalam bingkai kasih sayang yang sesungguhnya.
Jadikan sesama senantiasa layak untuk dikasihi, dihormati, Tuhan menciptakan manusia sejatinya hidup saling mengasihi. Jadikan setiap hari menjadi "Hari Valentine", meski tidak harus pergi ke kota atau tempat yang romantis.
Â
Tangerang, Â 02 Februari 2023
Chen Siauw
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ministri
STT Amanat Agung-Jakarta
Email : siauwchen15@gmail.com
