Mohon tunggu...
chen siauw
chen siauw Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Sosial

Hobi membaca terutama topik-topik humaniora, dan mencoba menulis untuk menyalurkan ide, gagasan agar berguna bagi yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Love

Bahagia ala Bill Gates

9 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 9 Desember 2022   20:53 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Seseorang berkata bahwa jika anak-anak kalian berhasil adalah sesuatu yang sangat istimewa, dan sebagai orang tua, saya sepenuhnya setuju," tulisnya, dikutip dari CNBC Maket It. Bill Gates bahagia saat dia bisa memberikan hal-hal positif bagi anggota keluarga untuk berkembang. Kedua, kebahagiaan bagi dia adalah mengikuti komitmen pada diri sendiri. Bill Gates mengakui bahwa uang juga membuat seseorang bisa merasa lebih bahagia dalam hal-hal tertentu. Misalnya karena sudah makmur, dia tak perlu pusing memikirkan biaya kesehatan atau pendidikan, yang kerap menyulitkan rakyat biasa tak berduit. (Kutipan www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20221018085850-33-380475/bukan-harta-melimpah-ini-2-hal-yang-bikin-bill-gates-bahagia)

Saat kita menjalani dan memaknai perjalanan hidup, setiap orang pastinya bisa merasakan bahagia jika kita mendapati "keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)" arti bahagia menurut KBBI. Sayangnya kondisi seperti itu tidak mudah "dijumpai", mari kita hayati sebenarnya bahagia itu bagi kita seperti apa, apakah per definisi dalam KBBI  cukup menjawab ataukah mungkin cara pandang dunia bahagia jika kaya, sehat, berkedudukan tinggi, berpendidikan tinggi, terpandang, terkenal dan seterusnya, semua pencapaian maksimal dan terbaik kita umumnya orang menilai  "berhasil" sekaligus "berbahagia". Apakah benar demikian?

Bahagia jika menilik ke kedalaman hati, sesungguhnya tidak dipengaruhi berbagai atribut material, pengakuan dari yang lain, atau strata sosial tertentu dalam masyarakat. Bahagia sesungguhnya lebih bisa dirasakan saat diri punya relasi yang dekat dengan Sang Khalik. Apapun kondisi yang ada saat ini baik nyaman, tidak nyaman selama relasi dengan-Nya dekat, semua akan dirasakan tetap membawa kebahagiaan. Melakukan apa yang difirmankan-Nya dalam keseharian, berupaya meski jatuh bangun menaati ajaran-Nya, senantiasa mensyukuri segala kondisi yang harus dihadapi meski tidak mudah, kedekatan dengan-Nya akan memampukan kita menghadapi segala keadaan baik susah dan senang. Pada akhirnya kita dimampukan memaknai sekaligus merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Bahagia meski subyektif bagi tiap orang seperti Bill Gates dalam pernyataannya diatas, namun janganlah kehilangan makna bahagia yang sesungguhnya,  bahagialah selama Sang Khalik memberikan kita kesempatan hidup untuk menjalankan apa yang menjadi ajaran-Nya dengan sepenuh hati, tulus, ikhlas, dan jujur. Maknai setiap langkah  kehidupan sebagai cara-Nya mendidik, melatih, menguatkan kita hingga tiba waktunya kita kembali ke sisi-Nya.

Berbahagialah senantiasa apapun kondisi kita, syukurilah apapun yang ada saat ini karena disanalah bahagia sejati akan didapati.

Selamat menyambut Natal dan menyongsong Tahun Baru dengan penuh kegembiraan dan luapan syukur pada-Nya.

Tangerang,  9 Desember 2022

Chen Siauw

Mahasiswa Pascasarjana Magister Ministri

STT Amanat Agung-Jakarta

Email : siauwchen15@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun