Mohon tunggu...
chen siauw
chen siauw Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Sosial

Hobi membaca terutama topik-topik humaniora, dan mencoba menulis untuk menyalurkan ide, gagasan agar berguna bagi yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Damai dan Harmoni

17 November 2022   15:42 Diperbarui: 17 November 2022   20:29 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Saat perbedaan dan keragaman dipadukan dalam damai dan harmoni maka akan menjadi kehebatan yang luar biasa, karena perbedaan dan keragaman justru adalah kekuatan bukan kelemahan," tulisnya seperti dikutip dari akun @wishnutama. Gelaran G20 luar biasa berhasil memukau tidak hanya warga bangsa tercinta Indonesia namun juga warga internasional. Sangat relevan apa yang diungkapkan Wisnutama yang dipercaya presiden Jokowi menjadi Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia, "perbedaan dan keragaman justru adalah kekuatan bukan kelemahan"

Dalam Presidensi tersebut Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" atau "Pulih Bersama, Bangkit Perkasa". Apa yang patut kita renungkan dalam "Pulih Bersama, Bangkit Perkasa" terlepas dari pemulihan pasca pandemi Covid 19, kita coba renungkan dalam nurani yang bersih "perbedaan dan keragaman"  tersaji dalam panggung yang membuat decak kagum para pemimpin negara G20, bagaimana keragaman mampu dihadirkan dalam harmoni sebuah pertunjukan yang selaras dan berkesan di hati. 

Perbedaan dan keragaman yang ada merupakan anugerah sang Pencipta, makin kita kenali makin kita kagum betapa kaya dan luar biasanya karya agung Sang Pencipta. Decak kagum para pemimpin negara G20 tidak hanya terbawa oleh indahnya harmoni pertunjukkan yang tersaji, tak dipungkiri  dalam hati sanubari terdalam "luar biasa ciptaan-Nya". Apakah keragaman yang sejatinya ada dan merupakan karya Agung Sang Pencipta harus terkoyak, teriris-iris dalam serpihan-serpihan yang menampakkan disharmoni? Bukankah keragaman adalah anugerah sang Pencipta.

Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya. Kegiatan-kegiatan tersebut pada umumnya berupa penciptaan karya seni, kritik seni, kajian sejarah seni dan estetika seni. 

Paragaraf di atas tepat mengambarkan makna Seni seperti uraian Wikipedia. Sebagai hasil kreasi manusia sudah sepantasnya manusia yang lain menghargai kreasi sesamanya dengan ketulusan tanpa mengganggap karya sendiri, budaya sendiri paling baik. Kebesaran hati  haruslah mendasari agar mampu menghargai kreasi sesama yang mungkin akan sangat berbeda dengan corak dan budaya kita.

Menurut Geert Hofstede seorang psikolog sosial Belanda dalam bukunya Cultures and Organizations, bahwa budaya adalah  suatu pemrograman kolektif dari pikiran yang membedakan anggota suatu kelompok atau kategori orang, dengan yang lain. Dari definisi ini jelas memaknai adanya perbedaan atau hal yang "membedakan" dengan yang lain. Karena perbedaan sejatinya memang ada mari hargai perbedaan dalam keragaman menjadi kekuatan.

Selamat bagi pemerintah Indonesia atas suksesnya gelaran G20, selamat atas tim yang berkarya luar biasa, keragaman dan perbedaan tersaji indah dalam harmoni. Semangat "Pulih Bersama, Bangkit Perkasa" dalam balutan kekuatan dalam perbedaan dan keragaman sungguh menjadi satu harmoni yang indah bagi segenap insan ciptaan-Nya.

Tangerang,  17 November 2022

Chen Siauw

Mahasiswa Pascasarjana Magister Ministri

STT Amanat Agung-Jakarta

Email : siauwchen15@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun