Mohon tunggu...
CHEISA ALFII YUDHA NASRULLOH
CHEISA ALFII YUDHA NASRULLOH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga - S1 Kedokteran Hewan

ADVENTURER

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Teras: "Menjadi Seorang Stoa"

6 Mei 2023   16:46 Diperbarui: 25 Mei 2023   12:07 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa itu filsafat STOIKISME atau bisa disebut STOA? Menurut Wikipedia stoa merupakan sebuah aliran atau mazhab filsafat Yunani kuno yang didirikan di kota Athena, Yunani, oleh Zeno dari Citium pada awal abad ke-3 SM. Isi dari filsafat STOA sendiri mengajarkan kita untuk lebih ikhlas dan mengenalkan kita kembali terhadap siapa sebenarnya diri kita. Dulu saya sama sekali tidak tahu tentang apa itu filsafat STOA. Ketika ada kata filsafat yang terpikir dipikiran saya adalah tentang rasa tidak percaya akan adanya tuhan, hahaha. Sungguh konyol sekali pemikiran remaja yang belum tahu ilmunya pada saat itu. Awal mula saya mengenal filsafat STOA adalah ketika dibangku perkuliahan saya disuruh untuk membaca. Karena saya tidak tahu harus memulai membaca buku apa, saya asal saja mengetik di google dan hasil yang keluar adalah buku filosofi teras. Dan dari sinilah saya memulainya, tentang aliran hidup, yang mengajarkan untuk kita yang lebih baik.

Ada empat garis besar yang dapat saya ambil pada buku "filosofi teras" yang ditulis oleh Henry Manampiring atau yang akrab disapa dengan nama Om Piring. Saya akan mencoba membagikan kepada kalian tentang apa yang saya dapat setelah membaca buku ini.

  • Domain Kehidupan

Dalam hidup kita memiliki dua domain. Domain pertama adalah domain yang tidak dapat kita kontrol dan domain kedua adalah domain yang dapat kita kontrol. Kedua domain ini dapat digunakan sebagai pengendalian terhadap diri kita.

Domain pertama, domain yang tidak dapat kita kontrol. Domain ini contohnya terdiri dari opini orang lain, tindakan orang lain (kecuali jika tindakan itu mengancam kita), kesehatan kita, kondisi kita saat lahir, dan segala sesuatu yang ada di dalam bumi ini tidak dapat kita kontrol seperti bencana alam, cuaca, dan lain-lain. Ada juga peristiwa yang sekarang terjadi namun belum pernah terjadi pada masa para filsuf stoa hidup, seperti razia sepeda motor, harga pasar, dan indeks pasar modal.

Domain kedua, domain yang dapat kita kontrol. Domain ini contohnya seperti pertimbangan kita, pikiran kita, dan tindakan kita. Segala sesuatu hasil dari pikiran dan tindakan kita sendiri termasuk dalam domain ini.

Korelasi kedua domain ini dalam kehidupan misalnya seperti kita sedang dinilai jelek oleh opini orang lain dan menjadikan kita untuk tidak mood melakukan apapun dalam sehari penuh. Padahal, menurut filosofi teras seharusnya kita tidak perlu memikirkan opini orang lain karena itu jelas bukan termasuk domain yang dapat kita kontrol. Lantas apakah kita hanya diam saja? Tentu tidak. Difilosofi teras juga disebutkan bahwa kita mempunyai kontrol untuk mentukan pikiran dan tindakan kita. Kita punya pilihan tentang bagaimana reaksi kita terhadap opini orang lain tentang kita.

Epictetus pernah berkata "hal-hal yang ada di bawah kendali kita bersifat merdeka, tidak terikat, tidak terhambat; tetapi hal-hal yang tidak di bawah kendali kita bersifat lemah, bagai budak, terikat, dan milik orang lain." Tentu sudah seharusnya kita tidak meletakan kebahagiaan kita pada domain yang tidak dapat kita kontrol. Karena ketika kita meletakannya di sana maka kita akan menjadi lemah, bagai budak, dan terikat, bedasarkan apa kata Epictetus.

  • Persepsi Manusia

Dalam kehidupan, kita dihadapkan dengan persepsi negatif dan persepsi positif. Namun, setelah saya membaca buku ini, saya jadi sadar tentang sesuatu yang kita anggap negatif bisa saja sebenarnya baik untuk kita. Begitu juga sebaliknya, sesuatu yang positif mungkin saja buruk untuk kita.

Contohnya seperti putus dengan pacar. Kita sepakati terlebih dahulu bila ada pandangan yang mengganggap hal ini bernilai negatif. Membuat kita galau, menangis, dan perasaan negatif lainnya. Namun, dalam hal lain bisa saja bernilai positif atau baik. Dengan putus dengan pacar kita dapat memiliki banyak waktu untuk melakukan hobi yang kita ingin. Kita jadi terbebas dari hubungan toxic yang membuat kita setiap hari seakan seperti di penjara.

Contoh berikutnya tentang selalu positif thingking. Kita memiliki mimpi yang kita idam-idamkan sejak kecil. Kita pun kadang hanya selalu bermimpi seakan-akan mimpi kita akan terwujud padahal belum. Kita hanya terus bermimpi dan merasakan hampir terwujud saja. Di sinilah terdapat nilai negatif. Hanya bermimpi postif tanpa dibarengi usah dan progres untuk mewujdkannya adalah salah satu persepsi manusia yang keliru. Positif thingking  harus dibarengi dengan usaha dan progress agar tetap dapat bernilai positif.

  • Premeditio Molerum

Teknik Premeditio Molerum adalah tehnik memperkuat mental dengan membayangkan semua kejadian buruk yang mungkin terjadi di hidup kita hari ini dan ke depannya. Tehnik ini berguna untuk untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa kekecewaan atau rasa kaget terhadap kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun