Pukulan berat bagi BP Jamsostek adalah merosotnya DJS yang diperoleh disebabkan perusahaan menunggak iuran, Â dan iklim investasi yang tidak stabil, menyebabkan BP Jamsostek hampir limbung.
INPRES 2/2021, Sebagai Pisau Bedah
Adanya instruksi Presiden, kepada BPJamsostek untuk berkolaborasi, berkoordinasi dengan 25 lembaga pemerintah, Gubernur/Bupati/Walikota, untuk meningkatkan kepesertaan BPJamsostek, diharapkan dapat mengoptimalisasi  pelaksanaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,  sebagai respons Presiden atas berbagai dinamika yang diuraikan di atas.
Instruksi kepada ke 25 lembaga sesuai  dengan tupoksinya  membantu BPJamostek untuk peningkatan cakupan kepesertaan, pengawasan, monitoring, dan untuk mendukung optimalisasi itu, Inpres mempersilahkan menggunakan APBN dan APBD supaya instruksi itu jalan.
Sejauh mana Inpres ini ampuh sesuai dengan maksud terbitnya Inpres, tentu memerlukan evaluasi, walaupun tidak dapat dipungkiri, bahwa yang terjadi saat ini adalah  bauran kebijakan berdasarkan perintah UU, PP, Perda, Pergub, Perbup/Perwali dan Inpres itu sendiri.
Salah satu bauran kebijakan dimaksud adalah penyelenggaraan *Paritrana Award* yang sudah berlangsung  5 tahun.  Bahkan pada penilaian Paritrana Award 2021, sudah memasukkan indikator Inpres Nomor 2/2021, sebagai penilaian terhadap Pemerintah Daeah Propinsi dan kabupaten yang ikut dalam jaringan penilaian.
Eksistensi Paritrana Award, juga memberikan kontribusi terhadap inovasi program BPJamsostek, terutama di sektor informal, dan pekerja termarjinalkan, yang diselenggarakan oleh Pemda maupun pemberi kerja.
Nakhoda Baru
Seperti kita ketahui, pada awal tahun 2020 telah dilakukan pergantian Direksi dan Dewan Pengawas, hasil kerja Panitia  Seleksi yang dibentuk Presiden sesuai amanat UU SJSN dan UU BPJS.Â
Para Direksi dan Dewas ditetapkan dengan Keputusan Presiden dengan legal aspek yang kuat berbeda dengan Direksi BUMN yang cukup dengan Surat Keputusan Menteri BUMN, berdasarkan  hasil RUPS yang PSP nya adalah Menteri BUMN atas nama Pemerintah.
Kehadiran Direksi baru itu, diharapkan dapat memberikan spirit baru sebagai _The Dream Team_, untuk penguatan kelembagaan, SDM, dan pencapaian target-target program yang "kedodoran" sebelumnya.