Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ivermectin Obat Cacing Rasa Covid-19

8 Juli 2021   00:15 Diperbarui: 8 Juli 2021   00:25 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

2.        Onchocerchiasis  (dikenal sebagai kebutaan sungai atau Penyakit Robles, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit Onchocerca volvulus. Gejalanya antara lain gatal-gatal parah, benjolan di bawah kulit, dan kebutaan.)

3.        Cutaneous Larva Migrans (adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh larva cacing. Infeksi ini ditandai dengan tonjolan kemerahan di kulit yang berkelok-kelok seperti ular).

4.        Scabies atau kudis (penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Sarcoptes scabies. Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal)

5.        Ascariasis ( infeksi usus kecil yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides (nematoda atau cacing gelang terbesar)

6.        Filariasis  (kaki gajah adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk).

Secara sederhana saya katakan Ivermectin itu untuk mereka yang kudisan, ada cacing di usus yang menyebabkan infeksi, dan kaki gajah. Dan harus dengan resep dokter dan dibawah pengawasan dokter untuk kelanjutan penggunaannya. Misalnya dilakukan pemeriksaan laboratorium apakah  feces nya masih ada cacingnya.

Dosis terapi yang diberikan dokter tidaklah sama untuk berbagai jenis cacingan tersebut. Juga diikuti dengan kombinasi obat lain, agar efek terapinya menjadi optimal,  atau mengurangi efek samping lain yang timbul. Dan tetap dibawah pengawasan dokter dalam pemakaiannya.

dr. Budhy Antariksa   Ketua  Tim Peneliti Uji Klinis Ivermectin Balitbangkes, menyatakan sedang dalam persiapan melakukan penelitian uji klinis. Mudah-mudahan hasil uji klinis yang dilakukan Litbangkes yang katanya baru bisa dilihat hasilnya 4 bulan mendatang, benar-benar dapat  menghambat protein yang membawa virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Karena  virus tidak dapat masuk ke dalam inti sel, virus tidak akan dapat mereplikasi (memperbanyak diri).

Jika uji klinis  itu berhasil, merupakan sumbangan terbesar dalam upaya mempercepat mengakhiri pandemic Covid-19  yang di Indonesia sudah masuk gelombang kedua  dengan varian Delta.  Jika tidak berhasil, tidak perlu kecewa, tetapi kurangi saja model komunikasi  yang PHP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun