Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Muryanto Amin Rektor USU 2021-2026, Semoga Profesional

9 Februari 2021   00:31 Diperbarui: 9 Februari 2021   00:37 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesionalitas diharapkan menjadi modal kerja utama Rektor USU yang baru, Muryanto Amin menggantikan Prof. Runtung Sitepu. Harapan tersebut, disampaikan oleh beberapa alumni USU kepada saya sebagai Ketua Harian Pengurus Pusat IKA (Ikatan Alumni) USU.

Soal plagiat atau self-plagiarism yang dituduhkan Prof.Runtung sebagai Rektor USU pertengahan Januari 2021 yang lalu, sudah di take over  oleh Kemendikbud. Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im mengatakan  "Iya, iya (tidak ada self-plagiarism) dan bakal dilantik besok".  Ujarnya saat diminta konfirmasi Rabu (27/1/2021.

Hal yang sama dikatakan petinggi lainnya,  "Apa yang dilakukan Pak Muryanto Amin tidak bisa dikategorikan plagiasi. Tapi yang terjadi penerbitan ulang dari karya Pak Muryanto Amin,"  kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam melalui konferensi video.

Yang bikin tidak enak hati adalah apa yang dikatakan Nizam, "Harapan saya dalam pemilihan rektor, mohon kalau sudah dapat calon-calon terbaik, dua, tiga orang. Siapa pun yang terpilih jangan dicari-cari kesalahannya. Diadukan dan sebagainya. Tapi didukung penuh sehingga kemajuan lebih cepat terjadi,"  katanya.

Tapi sudahlah, kita bungkus saja soal itu, karena sudah bercampur antara idealisme memelihara nilai akademis di Perguruan Tinggi, dengan syahwat merebut kekuasaan yang berlangsung setiap 5 tahun. Seolah-olah pemilihan Rektor USU itu seperti memperebutkan "harta karun" yang jika berkuasa, akan menikmati singgasana kekuasaan yang tak berujung.

Seharusnya jabatan Rektor itu adalah proses keberlanjutan kepemimpinan untuk terjaminnya keberlanjutan pembangunan Perguruan Tinggi itu sendiri, yang melibatkan semua civita akademika.

Maka itu para alumni USU berharap, bahwa Rektor USU dapat melaksanakan tugasnya mengedepankan profesionalitas. Ciri utama professional, adalah mengedepankan aturan main yang jelas dan terukur sesuai dengan regulasi yang ada. Profesionalitas juga mengedepankan rasionalitas daripada emosional, dan arogansi kekuasaan.

Terlepas dari kelemahan Muryanto yang sudah  "dikuliti"  habis oleh Prof.Runtung Sitepu, juga tidak terlepas dari kelemahan Dewan Guru Besar dan Senat Akademik, yang meloloskan Muryanto sebagai calon Rektor, dan pada putaran terakhir dalam sidang pleno MWA USU, mememangkan Muryanto. Seharusnya mereka itu semua "sakit gigi"  menguliti Muryanto. Itu salah satu indikator betapa tidak matangnya kepemimpinan Rektor USU  dalam mengelola Perguruan Tinggi Negeri yang tertua di Sumatera.

Keunggulan Muryanto, telah memecahkan telur angsa Rektor USU, yang sejak awal berdirinya dipegang oleh Dosen bergantian antara Kedokteran dan Hukum sebagai fakultas tertua.  Kali ini yang jadi Rektor Muryanto Amin dosen dari FISIP merupakan fakultas yang relatif muda, Guru Besarnya belum banyak. Seharusnya Prof Runtung bangga telah dapat melakukan regenerasi.

Civita akademika dan segenap alumni USU, sangat berharap agar Muryanto (Muri) dapat memberikan suasana segar, lebih friendly, tidak terlalu birokrasi, dan secara bersahabat mendengarkan keluhan dekan-dekan fakultas dan menyembataninya dengan MWA sehingga program-program pengembangan USU adalah sesuai dengan kebutuhan riel fakultas, dan prodi.

Pola kebijakan yang memusatkan kebijakan dan program  terpusat di Rektorat, harus segera diubah. Desentralisasi kebijakan program dan anggaran  mutlak diperlukan untuk menumbuhkan inovasi dan kreativitas fakultas dan prodi. Kemajuan fakultas dan prodi adalah juga akan menaikkan mutu Universitas secara keseluruhan. Cara berpikir komprehensif dan partisipatory harus dimiliki oleh Rektor dan para Wakil Rektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun