Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Orkestra JKN-KIS

26 Agustus 2019   00:48 Diperbarui: 26 Agustus 2019   02:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perangkat instrumen tersebut, sangat penting dan harus dimiliki RS untuk mencegah terjadinya moral hazard  bahkan fraud dalam melakukan pelayanan medis di RS. Juga penting untuk manajemen kendali biaya yang tanpa mengabaikan mutu pelayanan.  Komite Medik merupakan wadah para dokter ahli di RS yang mengawal para dokter ahli melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Jika instrumen pedoman sudah ada, dan dilaksanakan oleh tim medis, dengan paket biaya klaim Ina CBGs  yang proporsional, dan bermartabat, tentu peserta juga akan menikmati pelayanan JKN yang prima dan manusiawi.

Kesimpulan

Jika para srikandi Ibu Menkeu SMI, Ibu Menkes Nila Moeloek, dan para pendekar Menteri Sosial Pak Agus,  Dirut BPJS Kesehatan Pak  Fachmi Idris, sudah melaksanakan tugasnya masing-masing, maka semua persoalan yang dihadapi terkait defisit, kolektibilitas iuran, dan pelayanan medis di Faskes, Insya Allah JKN-KIS  merupakan program unggulan Presiden Jokowi dan menjadi legacy bagi Pemerintahan Kerja,Kerja, Kerja periode kedua.

Legacy suksesnya JKN-KIS ini, tidak perlu diikuti lagi dengan rencana pindah ibu kota. Biarlah menjadi legacy Presiden berikutnya. Gunakan saja uang Rp.466 triliun untuk biaya pindah ibu kota, sebagai biaya PBI untuk orang miskin dan tidak mampu yang mungkin cukup selama 10 tahun bahkan lebih, jika kemiskinan sudah semakin berkurang.

Jika diumpamakan suatu  Orkestra, sekelompok musisi   yang memainkan alat musik bersama. Sedang menampilkan pertunjukkan di Theater Indonesia , dengan penontonnya adalah rakyat Indonesia.  Harmonisasi musik terbangun dari kepiawaian seorang dirigen. Dengan kecanggihan dirigen dan kemampuan bermain musik dari para pemusik sesuai alat musiknya masing-masing, maka penonton menikmati musik yang indah dan memberikan rasa ketenangan batin.

Tetapi jika dirigennya tidak mampu mengorganisasikan harmonisasi irama musik, maka suara musik yang indah, berubah menjadi suara musik yang tidak beraturan, bahkan  noise  yang mengganggu di telinga penonton, berakibat suasana gedung theater menjadi bising dan teriakan-teriakan penonton yang protes.

Cibubur, 25 Agustus 2019

Silahkan share jika bermanfaat.

Ket: FKTP : Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama

         FKTL : Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan

         POPB : Per Orang Per Bulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun