Karna jiji bekas dari dalam celananya aku robek sampul bukuku dan aku sumpalkan kedalam mulutnya, kemudian dengan wajah marah dia menghampiriku. Sebenarnya waktu itu aku agak takut, tapi aku tetap seolah-olah berani, mau apa? Kataku.
Lalu dia menggelitiku, aku tertawa karna geli. Aku ingin kabur tapi tanganku dipegang dengan tangan sebelahnya, aku tertawa sampai sakit sangat perutku lalu aku tendang saja dia baru dia berhenti.Â
Halah macam anak SD sajalah aku waktu itu, anehnya banyak orang-orang yang mengaguminya, tapi aku pokoknya sangat-sangat membencinya. Tidak tahu kenapa pokoknya aku sangat tidak suka padanya. Suatu hari, saat jam istirahat aku duduk dikelas sambil bercengkrama bersama Nura dan Tia. Mereka bercerita tentang si dianya masing-masing.
Setelah mereka bercerita, mereka memintaku bercerita (pertanda mengejek). Mereka memang selalu mengejekku atas kejombloanku, mereka bilang "Coba deh buka hati buat yang lain, agar kamu tidak takut lagi kamu harus berani mencoba!"
" Iya nanti aku coba kalau ada lagi yang mendekatiku. " jawabku saat itu, lalu mereka bilang "Tuh!! Gimana kalau sama dia.Hahaha"
 Kemudian kulihat arah telunjuk mereka ternyata mengarah pada si Buba yang duduk di sebrangku, spontan kujawab,,
"dih, amit-amit ah sama dia mah."
" kamu jangan benci-benci amat sama orang nanti cinta                   lho" sahut mereka.
  Saat mereka bilang seperti itu kataku sangat tidak mungkin aku menyukai orang menyebalkan seperti dia. Kemudian dia datang menghampiri kami lalu berkata,
"Sa, Minta PinBm kamu!"
"Cie-cie minta Pin." kataku padanya