Mohon tunggu...
Ai Nurlaelasari
Ai Nurlaelasari Mohon Tunggu... -

kian hari kian indah penuh berkah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Kukenal Si Dia

9 Oktober 2018   08:18 Diperbarui: 9 Oktober 2018   08:29 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

2

 Mulai Merasakan

   Hari itu, hari pertama masuksekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Rasanya baru kemarin aku masuk sebagai siswa baru di SMP ini, dan sekarang aku berbaris bersama seluruh siswa kelas 8 dan 9 di Lapangan sekolah untuk menunggu pengumuman pembagian kelas. Setelah pembagian kelas diumumkan aku agak kecewa dan sungguh tak bersemangat, karna aku masuk ke dalam kelas 8A, kelas ini kata teman-temanku dulu adalah kelas favorit siswa yang saat kelas 7nya masuk peringkat 10 besar di masukan ke kelas ini dan kebetulan saat kelas 7 aku mendapat peringkat ke-3. Yang membuatku tak bersemangat masuk kelas ini karna teman-teman dekatku tak ada yang masuk kelas ini, dikelas 8 ini aku kenal orang-orangnya namun aku tidak akrab dengan mereka. Sulitnya adalah aku susah akrab dengan orang baru apalagi saat SMP itu aku sangat pendiam karna aku tidak PD dengan penampilanku, temanku sering menertawakanku karna di pipiku agak banyak tahi lalat. Masuk kelas hari pertama seperti biasa hanya memilih bangku mana yang akan aku tempati dan memilih teman sebangku, waktu itu aku sebangku dengan Tini dia teman sekelasku saat kelas 7 awalnya bersama dia aku ragu karna saat sekelas dulu kami tidak dekat. Setelah aku memutuskan sebangku dengan Tini.Hari-hari belajarpun dimulai, awal-awal suasana kelas menurutku biasa saja. Bel berbunyi masuk kelas belajar, istirahat dan mulai berteman dengan teman-teman baru, istirahat selesai masuk kelas lagi kemudian pulang ke rumah. Tapi hari itu saat pagi-pagi aku baru masuk kelas teman laki-lakiku di kelas itu dan hanya berjumlah 10 orang, mereka melihat ke arahku kemudian tertawa bersama-sama. Aku kebingungan, takutnya ada yang salah dengan penampilanku, aku usap hidungku takutnya ada upil nyempil tapi tak ada, lalu aku raba selaput mataku takutnya ada iler meleler tapi tak ada pula. Aku bergegas saja duduk di tempatku dan bertanya pada Tini, " Tin, penampilanku aneh tidak?"

" Aneh gimana? Enggak ah penampilan kamu biasanya juga gitu menurutku." Jawab Tini,

"Terus kenapa dong mereka kok kayanya ngetawain aku?" tanyaku lagi

"Ah kamu kayak belum kenal mereka aja. Mereka kan emang begitu orangnya suka sembarangan ngetawain orang pada ngerasanya diri mereka paling kece."

Memang benar kata Tini laki-laki di kelas ini memang sangat menyebalkan. Mereka sering mengejek orang lain. Sudahlah aku abaikan saja mereka waktu itu, kemudian hari-hari berikutnya sikap mereka makin aneh tiba-tiba mereka ngata-ngatain aku sama si Rahel salah satu temanku juga di kelas 8A ini mereka bilang,  "Rah, Rah tuh ada istri kamu" mereka menunjuk ke arah ku dan memanggilku.Responsku pada mereka hanya mengangkat bahu yang berarti "Apaan sih masih anak SMP istri-istrian." Dan memasang wajah kesal pertanda tak suka. Awalnya ah aku abaikan saja candaan mereka yang tak berbobot itu. Tapi candaan mereka makin lama makin tak lucu saja setiap hari mereka menjodoh-jodohkan aku dengan Rahel itu, dan saat teman-temannya seperti itu si Rahel cuman senyum-senyum doang tak melawan.

   Sampai suatu pagi aku sudah duduk di kursiku dan berbincang dengan Tini, gerombolan orang menyebalkan itu baru masuk kelas, saat mereka berjalan di sisi mejakusambil bercanda mereka mendorong Rahel ke arahku, lalu karna kaget aku yang sedang duduk terpaku sekejap melihat Rahel yang terdorong ke arahku. Kami berhadapan saat itu, dan  Deg' deg' deg'  rasanya jantungku berdetak sangat kencang saat itu, melihat wajahnya dengan jelas, tidak tahu kenapa kok berbeda yaa. Rahel itu menurutku memang agak tampan tubuhnya tinggi kurus, Hidungnya mancung, rambutnya sedikit bergelombang, dan lumayan putih. Dari kelas 7 aku juga suka dia karna baik dan pintar tapi bukan suka-sukaan yang pake cinta yaa.

   Makin hari aku tak kesal jika mereka mengejekku dengan Rahel, emang malu tapi kok rasanya ah bedalah gak tahu kenapa. Tapi aku tetap dengan sikapku yang seolah tak suka, jika aku berubah sikap akan sangat gengsi rasanya. Setiap malam saat itu ketika aku ingin memejamkan mataku tiba-tiba wajah Rahel selalu terbayang dengan senyumnya yang Alamaa tak tahan aku melihatnya. Akhirnya aku simpulkan mungkin aku suka dia.wkwkw

" aku cinta kamu jangan salahkan aku. Ini salah mereka yang suka jodoh-jodohin orang " ingin ku katakan pada Rahel tapi aku tak bernyali.

   Semenjak itu hariku rasanya berbeda, saat sedang duduk sendiri tiba-tiba aku tersenyum sendiri. Dan sekarang saat teman-temanku bercerita tentang si dianya aku dengar dengan seksama rasanya mulai asyik mendengar cerita cinta monyet mereka. Saat seorang temanku bercerita bagaimana keromantisan dengan si dianya, kok aku bayangin gimana kalau aku sama Rahel seperti itu? Haha ih tapi geli ahh kataku dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun