Kala itu rinai gerimis merintik mengemis
Secangkir kopi dan sepuntug cerutu adalah
teman galau yang paling beruntung
Gitar usang disudut kamar itu ku petik
Satu persatu dawai digaruk jemari
Terdengar tambang merdu dari alunan dawai.
Dendangan lagu rindu untuk sang kekasih
terasa menggelitik
malam semakin larut, semakin suntuk
akupun hanyut menggaruk rindu
yang makin menggelih.
Sealur waktu,
akhirnya kami memilih pergi
Aku meranjang, sedangkan dia menemani hujan.
Kupang, 2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!