Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demo, Jaga Jarak Percuma dan Tidak Berlaku, Sudahkah Rapid Test?

11 Oktober 2020   16:08 Diperbarui: 11 Oktober 2020   16:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Beberapa hari terakhir di ramaikan dengan demo dari kalangan mahasiswa yang dalam jumlah besar memprotes undang-undang cipta kerja yang sudah disahkan DPR. Demo ini terjadi hampir dibeberapa daerah dan juga ada di daerah yang zona merah covid-19. Hal yang perlu diketahui bahwa apakah mahasiswa seluruhnya sudah membaca semua isi dari undang-undang itu? 

Mungkin sudah membaca dan memahami makanya ada aksi demo yang berlangsung. Perlu diapresiasi juga akan sikap kritis dari para mahasiswa ini atas apa yang mereka lakukan untuk membela rakyat. Saya tidak terlalu mengulas mengenai isi demo, atau pemahaman mahasiswa akan demo. 

Saya hanya mengulas mengenai demo di tengah covid-19. Demo di tengah covid -19 ini akankah baik-baik saja atau kah justru menambah anggota baru yang tertular covid -19. Keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk mengsahkan undang-undang mengenai kerja di masa covid-19 ini menuai pro dan kontra. 

Akibatnya tentu demo yang sudah kita saksikan. Mahasiswa tidak lagi memperhatikan situasi yang membahayakan ini dan tetap berani melakukan aksi.

Dengan aksi demo ini, kita mesti berpikir bahwa hadirnya orang dalam kerumunan yang besar jumlahnya, membuat jaga jarak yang sudah diadakan selama ini percuma. 

Berbulan-bulan berusaha jaga jarak, dan dengan demo jaga jarak dihapuskan melalui bersatu melawan keputusan pemerintah agar segera diperhatikan lagi. 

Kalau kita pikirkan lagi bahwa mungkin mahasiswa yang melakukan aksi demo kemarin mungkin ada yang sekarang tertular covid-19. Ini hanya sebuah kemungkinan. Kita hanya membutuhkan agar mereka rapid test saja hari-hari ke depan, demi kesehatan dan kesejahteraan bersama. Kalau ada yang tertular covid-19 kita tidak bisa lagi mempersoalkan salah siapa, yang kita lakukan mari atasi bersama.

Jaga jarak itu sudah tidak berlaku lagi, dengan aksi demo. Akankah beberapa hari ke depan orang lebih keras kepala lagi untuk tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

Dengan bekerja seperti sebelum korona. Aksi demo kemarin patut menjadi refleksi bagi kita, mengenai kerja dan coovid-19. Karena ada yang berada dalam situasi krisis ekonomi selama ini namun tidak berani untuk beraktivitas dengan penuh kebebasan. Dan ada yang sangat menjaga kesehatan dan tidak keluar rumah karena sangat mencintai kesehatan. 

Dengan adanya demo kemarin, mungkin mereka ini akan berpikir lagi. Yang mengalami krisis ekonomi berani untuk keluar bekerja sebebasnya tanpa takut. Karena covid- 19 sudah dianggap dalam pemikiran masing-masing sudah tidak berbahaya lagi. Itu dalam persepsi masing-masing bukan dari pihak kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun