Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Kenaikan Yesus Kristus bagi Umat Katolik di Tengah Pandemi Virus Corona

21 Mei 2020   17:03 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:10 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengantar

Yesus adalah sang juru selamat dalam Gereja. Dia menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan mempererat relasi antara Allah dengan manusia.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia hidup dalam penderitaan, Allah meninggalkan manusia sehingga relasi Alla dan manusia menjadi transenden (jauh). Dengan relasi yang jauh, manusia merindukan kehadiran sosok penyelamat. Dan Yesus adalah sosok penyelamat itu yang berinkarnasi menjadi manusia.

Begitu banyak mukzisat yang dilakukan Yesus selama menjadi manusia begitupun ajaran-ajaran yang disampaikannya. Yesus menjadi manusia sekaligus tetap menjadi Allah. Selamnjutnya Yesus di tangkap dan disalibkan dan akhirnya wafat di kayu salib. Dia wafat untuk menebus dosa-dosa manusia.

Dan hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke Surga. Dia pergi menuju Allah Bapa. (Yohanes 16:28;17:4-5). Dia pergi tidak berarti meninggalkan manusia, Dia tetap selalu ada bersama manusia. Dalam kisah para rasul 1:1-2 diterangkan mengenai Yesus yang terangkat ke Surga.

Apa makna kenaikan Yesus ke Surga? kenaikan Yesus ke Surga menjadi titik membawa manusia ke dalam pertobatan yang menjadi bukti bahwa Yesus adalah Raja bagi dunia. Kenaikan Yesus ke surga telah dibuktikan dalam Alkitab Perjanjian Lama (Daniel 7:13-14) dan teks-teks lain dalam Alkitab Perjanjian Lama lainnya.

Refleksi Kenaikan Yesus Di Tengah Pandemik Korona

Kenaikan Yesus ke Surga menunjukkan bahwa Dia pergi ke Bapa ingin menunjukkan kepada Allah Bapa bahwa tugasNya telah selesai. Dan meskipun demikian Yesus tetap sebagai Raja dan memerintah sebagai layaknya Raja. Dia tetap mengasihi kita da nada untuk kehidupan kita.

Di tengah pandemik korona ini seperti biasa umat katolik tidak bisa merayakan Ekaristi secara langsung di Gereja, tidak dapat menerima komuni suci, Tubuh dan Darah Kristus. Umat Katolik hanya merayakan Ekaristi melalui media seperti youtobe, facebook, dan media-media lainnya. 

Kerinduan untuk menerima komuni suci mengema dalam diri tentunya. Keinginan untuk merayakan Ekaristi bersama-sama dengan saudara-saudara seiman lainnya tentu ada. dimana saling menyapa, dan berbagi cerita setelah Ekaristi.

Perayaan Ekaristi Kenaikan Yesus ke Surga menuju Bapa hari ini pasti akan menjadi doa bagi umat Katolik untuk berdoa agar bumi segera sembuh dari wabah virus korona. Sehingga dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Juga menjadi doa agar Yesus mendengarkan keluh kesah kita dalam penderitaan ini. Agar Yesus hadir juga menjadi penghibur di tengah banyaknya tetesan air mata.

Virus korona ini mungkin bermaksud untuk membawa manusia pada pertobatan yang penuh sebagai umat Allah. Kita telah melewati paskah dan sekarang memperingati kenaikan Tuhan Yesus. Dalam peringatan kenaikan Yesus hari ini menjadi permenungan bagi kita akan mengapa wabah virus korona ini ada?

Kemudian menjadi permenungan bagi kita bagaimana ungkapan kasih persaudaraan kita terhadap sesama di tengah wabah virus korona ini. Adakah kita hidup dalam berbagi. Membagikan kelebihan yang kita miliki sebagai wujud persaudaraan kasih.

Saatnya bagi kita umat Katolik untuk menunjukkan buah dari doa kita, melalui saling berbagi mencintai yang membutuhkan sesuatu agar dapat bertahan hidup. Buah dari doa adalah perbuatan. Perbuatan yang kita tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya perbuatan kasih di tengah virus korona ini.

Berdoa terus-menerus da menyerahkan hidup pada Tuhan. Di tengah virus korona ini kita tentu berdoa agar kehendak Tuhanlah yang terjadi dalam hidup kita. Agar rencana Tuhanlah yang dapat hadir dalam hidup kita. Kita serahkan diri kita pada Tuhan, biarlah tangan kasih Tuhan yang memberkati kita, merangkul kita.

Pandemik korona ini menyadarkan kita akan pengorbana Yesus di kayu salib, rela wafat di kayu salib demi menyelamatkan kita. Kesadaran yang ada dalam diri kita mendorong kita untuk bertobat. Maka memperbaharui diri menuju hidup dalam apa yang difirmankan Tuhan adalah hal terpenting dalam situasi sekarang.

Hawa nafsu kita akan kehausan duniawi membawa kita lupa akan Allah. Di hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus ini marilah kita masuk dalam permenungan akan hidup kita masing-masing, meihat kembali perjalanan hidup yang telah kita lalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun