Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gempa: Antisipasi Sebelum dan Saat Terjadi

3 Oktober 2019   00:50 Diperbarui: 3 Oktober 2019   01:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

       Gempa salah satu bencana yang berbahaya, yang seringkali merengut nyawa. Gempa bisa mempengaruhi alam sekitar, misalnya gempa bisa membuat tanah lonsor, tsunami, singkatnya ekoistem alam akan terganggu. Selain itu gempa mengakibatkan prasarana manusia hancur, seperti rumah. Di daerah yang rawan gempa orang biasanya, mewaspadai setiap kali ada isu gempa akan terjadi. Akan tetapi, di daerah yang rawan gempa juga bisa saja membuat orang terbiasa dengan gempa sehingga tidak ada kewaspadaan. Masyarakat seringkali tidak tahu apa yang dilakukan saat gempa. Maka saat gempa mereka bingung untuk mengambil tindakan. Terpaksa melakukan aksi spontan meskipun berbahaya seperti lompat dan lari. Artinya bahwa kurangnya sosialisasi dari pemerintah ke masyarakat berkaitan dengan cara menangulangi gempa. Untuk itu saya ingin menawarkan beberapa cara yang dilakukan sebelum dan saat gempa terjadi.

Sebelum gempa 

  • Tinggal di luar rumahApabila ada isu berkaitan dengan adanya gempa, sebaiknya mulai keluar dari rumah, dan tinggal di luar rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindar dari runtuhnya bangunan.
  • Sering membaca berita. DI daerah yang rawan gempa, masyarakat harus sering dan membiasakan diri untuk membaca di majalah berkaitan dengan situasi saat itu. Atau menonton di televise berkaitan dengan isu alam sekitar.
  • Melihat tanda-tanda alam. Biasanya saat mau gunung merapi meletus ada tanda-tanda dimana hewan-hewan dari gunung turun ke daerah pemukiman warga. Ini adalah sebuah tanda akan terjadi gunung merapi. Di daerah sekitar gunung tentu panas yang menyebabkan hewan-hewan lari ke daerah-daerah yang jauh dari gunung.
  • Membangun rumah dengan baik. Di daerah yang rawan gempa kita mesti membangun rumah dengan baik. Maksunya membangun rumah di daerah datar, dengan fondasi rumah yang kuat.
  • Bertanya ke orang lain hal-hal yang dilakukan saat gempa. Bertanya itu penting untuk mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui.

Saat gempa

  • Jangan melompat.

            Apabila kita berada di ketinggian, dirumah yang berlantai lebih dari satu, hindari melompat saat terjadi gempa. Respon singkat melompat itu                  akan mencelakai diri sendiri.

  • Bersembunyi dibawah meja. Bersembunyi di bawah meja adalah hal praktis dilakukan saat gempa. Ini untuk melindungi diri dari reruntuhan bangunan.
  • Berdiri disudut-sudut rumah. Hal praktis berikut yang mesti kita lakukan adalah berdiri disudut-sudut tembok rumah. Ini adalah praktis, sebab sudut-sudut tempok rumah biasanya kuat.

Pemerintah mesti mengirim tenaga kerja ke masyarakat untuk  melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak gegabah mengambil tindakan saat gempa terjadi. Sosialisasi ini bukan dilakukan saat gempa terjadi, melainkan sebelum gempa terjadi. Hal ini mesti diingat, sosialisasi dilakukan sebelum gempa. Bukan saat telah terjadi gempa baru mengambil tindakan. Karena itu yang sering terjadi, setelah terjadi baru bertindak. Oleh karena itu pemerintah harus menyelenggarakan program khusus menyangkut hal ini.

Pengalaman Saya Saat Gempa

      Saya pernah merasakan guncangan gempa yang dasyat. Saya mengalami di tanah kelahiran saya di Flores-Manggarai. Waktu itu saya sedang di sekolah mengikuti pelajaran. Di tengah berlangsungnya proses belajar-mengajar, tiba-tiba gempa terjadi, gedung bergoyang, dan lantai bergetar. Tanpa berpikir panjang seisi ruangan kelas lari ke luar kelas. Apa yang terjadi? Ada beberapa teman ku yang jatuh, terluka, bahkan pingsan saat lari. Akan tetapi bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pengalaman ini saya mau menekankan bahwa, kami yang berpendidikan saja tidak tahu mengambil tindakan saat gempa, apalagi masyarakat yang tidak berpendidikan. Iya, waktu itu saya masih duduk di bangku kelas satu SD. Ini pengalaman gempa pertama, dimana saya belum mendapatkan pengetahuan mengenai gempa. 

      Gempa berikutnya saat saya duduk dibangku SMP, saat itu saya sudah menimba pengetahuan berkaitan dengan alam dan sosial. Sehingga saya tahu apa yang meti dilakukan saat gempa terjadi. Sehingga pada saat gempa terjadi, kami seisi ruangan kelas tidak lari ke ruangan kela, melainkan masing-masing bersebunyi di bawah meja. Dan sampai gempa berhenti kami masih nyaman di bawah meja.

       Dari kedua pengalaman ini saya ingin menunjukkan bahwa sebelum mendapat ilmu mengenai hal-hal praktis yang dilakukan saat gempa dan sesudah mendapatkan ilmunya yang kita lakukan berbeda-beda. Oleh karena itu, saya dalam artikel ini menganurkan ke pihak yang berwenang untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat berkaitan hal-hal yang dilakukan saat ada gempa. Sebagai contoh, coba perhatikan Negara-negara maju yang merupakan daerah yang rawan gempa, apa yang mereka lakukan saat gempa terjadi? Mereka bahkan enjoy, ada yang masih menjalankan aktivitasnya dan tidak terburu-buru untuk lari. Tentu ini karena ada sosialisasi dari pihak pemerintah berkaitan yang dilakukan saat ada gempa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun