Dalam memperingati hari jadi Pancasila ada satu film yang mengangakat cerita yang berbeda.
Film tersebut adalah film Lima yang mengambil ide-ide dari sila yang terdapat pada Pancasila yang tetap memiliki kesinambungan sebagai benang merahnya.
Kebetulan saya bersama rekan Gereja dapat undangan untuk menonton film tersebut.
Uniknya film ini di buat serba Lima terbukti lima sutradanya dan lima ceritanya dalam satu keluarga.
Kisahnya berawal satu keluarga yang terdiri Fara, Aryo, dan Adi yang baru saja di tinggal oleh ibunya.
Permasalahnya timbul ketika ibunya meninggal dan akan di makamkan secara muslim.
Sedangkan yang muslim hanya Fara dari saudara lainnya sempat terjadi perdebatan meskipun konfliknya dapat di selesaikan secara damai.
Dalam hal ini keluarga ayahnya yang Nasrani di beri kesempatan untuk memberi penghormatan terakhir.
Perlu di ketahui ayahnya juga sudah meninggal dan di makamkan secara Kristen.
Setelah yatim piatu persoalan yang di hadapi mereka dalam menjalani kehidupan tidak berhenti begitu saja.