Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menanti Sentuhan Sang Jenderal pada Bulu Tangkis Indonesia

1 November 2016   17:24 Diperbarui: 1 November 2016   18:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiranto, Ketua Umum PBSI periode 2016-2020/badmintonindonesia.org

Induk organisasi bulu tangkis Indonesia, PBSI, baru saja mendapat nahkoda baru. Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2016-2020 baru saja terpilih. Wiranto secara aklamasi menjadi Ketua Umum PBSI setelah pesaing utama sekaligus petahana Gita Wirjawan mundur pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2016 di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (31/10) kemarin.

Sebelumnya kedua nama itu paling dijagokan untuk berduel merebut hati para pemilik suara. Mundurnya Gita cukup mengejutkan. Sebelumnya eks Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II secara terang-terangan mengaku siap kembali menjadi orang nomor satu di organisasi tepok bulu tersebut.

Mundurnya Gita yang didukung oleh 12 pengprov dengan sendirinya memuluskan langkah sang jenderal yang mendapat lebih banyak sokongan yakni dari 18 pengprov. Proses voting atau pemungutan suara dengan sendirinya tidak dilaksanakan. Kemenangan sepenuhnya, utuh-bulat, menjadi milik sang jenderal yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Tak lama setelah terpilih Wiranto langsung membentuk tim formatur yang beranggotakan Alex Tirta (pengprov PBSI DKI Jakarta), Lutfi Hamid (Jawa Barat), Oei Wijanarko Adi Mulya (Jawa Timur) dan Eduart Wolok (Gorontalo). Merekalah yang nantinya membentuk susunan pengurus yang akan dikukuhkan  dalam waktu tiga puluh hari kedepan.

Terlepas dari seperti apa komposisi struktural yang akan dibentuk, berkecamuk aneka pertanyaan di benak para pencinta bulu tangkis Indonesia. Munculnya sosok Wiranto dengan sendirinya melahirkan tanya apa yang bisa dilakukan sang jenderal dengan bulu tangkis Indonesia? Berlatar belakang militer, dan dengan pengalaman politis yang kaya, juga di dunia olahraga dengan menjadi pengurus sejumlah induk organisasi, memantik tanya mau di bawa ke mana bulu tangkis Indonesia?

Demikianpun dalam posisi Wiranto yang sedang menduduki jabatan penting di pemerintahan, hal mana pernah terjadi dengan Gita sebelumnya, mengundang tanya strategi apa yang bakal ia mainkan agar bulu tangkis Indonesia tak ditelantarkan, untuk mengatakan tidak diurus dengan setengah hati dan dengan separuh perhatian, serta dengan tenaga dan konsentrasi yang tak terbagi.

Meski Wiranto praktis tidak akan bersentuhan langsung dengan hal-hal teknis kepelatihan dan pembinaan, hal mana bakal ditangani oleh jajaran pelatih dan kaki tangan di bawahnya yang telah berpengalaman selama ini, namun tidak berarti bahwa tugas dan tanggung jawab sang pemimpin pucuk dengan sendirinya bisa didelegasikan.

Patut diakui bulu tangkis Indonesia butuh perhatian lebih dari sang Ketua Umum. Mulai dari urusan sponsorship, koordinasi dengan pemerintah, kerja sama yang lebih baik dengan para pengurus daerah dan klub-klub, yang di antaranya bertujuan untuk membentuk PBSI yang kuat tidak hanya secara organisatoris, dan lebih dari itu mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia.

Bukan rahasia lagi, saat ini bulu tangkis kita perlahan tetapi pasti mulai disamai, bahkan di sektor tertentu mulai disalip negara-negara yang sebelumnya tak masuk hitungan. Di sektor putri utamanya, Indonesia sudah benar-benar tertinggal. Alih-alih menyamai Tiongkok, gudang pebulu tangkis putri kelas wahid, dengan Thailand saja kita sudah tertinggal.

Negeri Gajah Putih itu sudah memiliki Ratchanok Intanon, juara dunia termuda sejauh ini. Selain itu ada Porntip Buranaprasertsuk, Busanan Ongbamrungphan serta Nitchaon Jindapol yang bertengger di lingkaran 20 besar dunia.

Tak berhenti di situ. Seakan mengisyaratkan proses regenerasi yang baik, Thailand memiliki Pattarasuda Chaiwan yang baru berusia 15 tahun dan telah digadang-gadang sebagai penerus Intanon. Dalam usia belia Pattarasuda sudah menunjukkan performa impresif dan menuai decak kagum sehingga ia dijuluki “Intanon Kecil.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun