Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kemenangan Vettel Bersama "Kuda Jingkrak" Tandai Era Baru Formula One

26 Maret 2017   20:07 Diperbarui: 26 Maret 2017   20:21 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebastian Vettel di podium juara seri perdana Formula One 2017/crash.net

Bagaimana perasaan Anda saat menyaksikan seri pembuka Formula One 2017 yang baru saja berakhir di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (26/2) tadi? Adakah sesuatu yang berbeda dengan balapan-balapan di musim sebelumnya?

Apapun perasaan Anda yang pasti Formula One sudah memasuki era baru. Itulah seri pertama ajang balap jet darat di bawah kepemilikan baru. Era “kediktatoran” Bernie Ecclestone dan CVC Capital sudah berakhir. Setelah 40 tahun di bawah kendali Ecclestone, sekarang kekuasaan dan kepemilikan sepenuhnya berada di tangan Liberty Media dengan Chase Carey sebagai kepala eksekutif.

Menyusul perubahan status kepemilikan, demi mendongkrak popularitas Formula One, berbagai regulasi baru pun sudah menyata dalam perubahan tampilan dan beberapa unsur aerodinamika. Bila kita serius memperhatikan detail tunggangan para pebalap sejatinya ada perbedaan dimensi seperti ukuran mobil yang lebih besar, terutama ban yang lebih lebar. Ban Pirelli yang dipakai memiliki ukuran lebih lebar dari ban-ban sebelumnya.

Tidak sampai di situ. Para pebalap mengawali musim 2017 ini dengan tingkat tantangan yang lebih. Kehati-hatian lebih terlihat karena para driver harus mengakrabkan diri dengan teknik pengereman berbeda karena perbedaan ukuran ketebalan piringan rem. Bila sebelumnya piringan rem berdimensi 28 milimeter sekarang naik menjadi 32 milimeter. Tentu perubahan ukuran ini tidak bisa tidak berimplikasi pada kecepatan mobil yang membuat para pebalap harus jeli menentukan titik dan cara pengereman terbaik.

Selain kecepatan yang meningkat, daya dorong atau downforce pun lebih tinggi. Tidak hanya teknik dan taktik, fisik dan stamina para pebalap pun dituntut prima. Semua perubahan itu menampilkan ukuran kendaraan yang berbeda, dengan tingkat kecepatan yang lebih serta suara yang lebih menggelegar. Apakah Anda melihat semua perubahan itu tadi?

Berbagai perubahan itu membuat persaingan di antara para pebalap semakin tinggi. Bukan perkara mudah melakukan prediksi di seri pembuka ini meski tanda-tanda sudah terlihat sejak sesi uji coba dan kualifikasi resmi kemarin.

Hasilnya seperti kita saksikan hari ini kejutan itu benar terjadi. Mantan juara dunia, Lewis Hamilton harus mengakui keunggulan Sebastian Vettel. Begitu juga Mercedes, yang musim kemarin begitu dominan dengan Hamilton dan sang juara dunia Nico Rosberg, harus angkat topi kepada Ferrari.

Meski mengawali balapan dari posisi terdepan, Hamilton tidak bisa leluasa memacu tungganggannya menjauh dari kejaran para pesaingnya. Vettel yang harus merelakan pole kepada Hamilton sudah langsung membuntuti driver asal Inggris itu sejak awal.

Seperti sudah disinggung sebelumnya perubahan aerodinamika dan dimensi benar-benar menuntut kejelian para pebalap termasuk kapan harus masuk pit dan kembali ke lintasan. Rupanya Hamilton sedikit kurang jeli membaca situasi.

Saat ia kembali dari pit posisi terdepan sudah bukan menjadi miliknya lagi. Di sana sudah ada  pebalap muda yang sedang naik daun, Max Verstappen dari Red Bull dengan keunggulan 0,7 detik.

Hamilton berkilah ia terpaksa masuk pit karena merasa ada yang tidak beres dengan kecepatan mobilnya. Hamilton merasa bannya bermasalah sehingga perlu diganti. Saat kembali ke trek dalam ketertinggalan di belakang pebalap 19 tahun asal Belgia, ia mendapat instruksi dari insinyurnya, Peter Bonnington. “Ini adalah balapan penting-Anda harus melewati Verstappen.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun