Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berpuisi dalam Lagu Antar Bob Dylan ke Panggung Nobel

13 Oktober 2016   22:59 Diperbarui: 14 Oktober 2016   09:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang meremehkan kekuatan sebuah lirik lagu, penganugerahan Nobel Sastra 2016 kepada Bob Dylan adalah pukulan telak. Demikianpun yang menganggap bahwa apresiasi prestisius itu hanya diperuntukan bagi mereka yang produktif menghasilkan buku, bakal segera berpikir ulang.

Penyanyi, penulis lagu, disc jockey-di samping penyair-bernama asli Robert Allen Zimmerman ini telah membuktikan bahwa lagu bisa berdiri sama tinggi dengan karya sastra umumnya seperti puisi, cerpen dan drama. Dan dengan hanya menulis tiga buku pun ia bisa meraih hadih Nobel.

Lebih dari separuh masa hidupnya selama 75 tahun, sosok multitalenta ini telah melewati jalan panjang untuk memperjuangkan cita-cita kesenimanannya melalui lagu dan musik. Oleh Dylan, anasir seni yang kadang disepelehkan bahkan dipinggirkan itu disuntik dengan unsur-unsur puitis yang dalam.

Oleh The Royal Swedish Academy of Sciences, sang empunya hajat tahunan bergengsi ini, Dylan dianggap berjasa, terutama,  telah “menciptakan ekspresi puitis baru dalam tradisi lagu Amerika." Atau dalam versi asli, mengutip sekretaris permanen The Swedish Academy, Sara Danius seperti diwartakan BBC.com,"for having created new poetic expressions within the great American song tradition".

Seperti apa ekpresi puitis baru yang dimaksud, tentu butuh ruang dan waktu lebih untuk menunjukkannya. Setidaknya pria kelahiran Minnesota, 24 Mei yang mengambil nama terakhir dari penyair kelahiran Wales Dylan Thomas itu telah memberikan warna tersendiri dalam tradisi lagu Amerika. Dunia musik Amerika sangat berutang budi padanya yang berperan penting dalam melahirkan sejumlah genre dalam musik pop, termasuk folk rock dan country rock.

Melalui lagu-lagunya, Dylan berpuisi. Hal itu sudah diakui oleh banyak kalangan yang telah lama menjagokannya meraih hadiah tersebut. Mengambil contoh salah satu master-peace-nya, “Blowin in the Wind” dan “The Times They are A-Changin,” penyair Inggris, Sir Andrew Motion menyebut syair-syair Dylan “bekerja layaknya sajak.” Dylan sangat piawai memainkan rima dalam lagu-lagunya.  Ia tahu kata-kata terbaik pada urutan atau posisi paling pas.

"They have often extremely skilful rhyming aspects to them. They're often the best words in the best order,"demikian pengakuan Motion kepada BBC.

Seperti menyimpulkan apresiasi para pakar, Sara Darius lantas menahbiskan Dylan sebagai “a great poet in the English speaking tradition”, atau kurang lebih terjemahan bebasnya, “seorang penyair besar dalam tradisi penuturan Inggris.”

Penghargaan atas Dylan lantas memberi warna baru pada tradisi Nobel, khususnya kategori sastra yang selama ini dianggap elitis dan tendensius atau berkecenderungan pada  karya-karya tertentu. Sekaligus ia menorehkan sejarah baru sebagai penulis lagu pertama dalam 112 tahun terakhir memenangkan penghargaan tersebut.

Hal paling substantif, berkaca pada Dylan, lagu adalah juga medium bersastra, melaluinya siapa saja bisa berpuisi dan bercerita. Berpuisi dalam lagu bukan lagi sesuatu yang aneh. Sehingga para pencipta lagu dan penyanyi pun layak bersanding di panggung Nobel.  

Namun seperti Dylan proses kreatif itu tidak mudah. Ada waktu dan kerja yang harus dibayar untuk berkreasi dan menghasilkan karya berbobot. Seperti kata Sara Darius, Dylan menginvestasikan lebih dari separuh abad untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun